MEU FK UNAND Adakan World Class Education: Membuka Cakrawala dengan Belajar di KampusTerkemuka Dunia

MEU FK UNAND Adakan World Class Education: Membuka Cakrawala dengan Belajar di Kampus Terkemuka Dunia

[Padang, FK UNAND] Medical Education Unit (MEU) Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sukses menyelenggarakan “Welcome Party Resurrected”, menjadi ajang inspiratif bagi dosen dan mahasiswa untuk menjajaki peluang studi di luar negeri, berlangsung secara daring  pada Sabtu (31/08).

Acara ini dibuka oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan merupakan bagian dari rangkaian perayaan Dies Natalis Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang ke-69. Welcome Party ini kembali diadakan setelah beberapa tahun terhenti, dan kini dihidupkan kembali oleh Komisi Sumber Daya Manusia Medical Education Unit (SDM MEU) dengan konsep baru yang lebih segar dan relevan.

Acara ini mengundang tiga tenaga pendidik Universitas Andalas yang telah menyelesaikan studi di universitas ternama dunia, yaitu dr. Fika Tri Anggraini, M.Sc, Ph.D (Wayne State University, Amerika Serikat), dr. Mutia Lailani, M.Sc (University College London, Inggris), dan dr. Nofri Rahmadika, M.Sc (London School of Hygiene and Tropical Medicine, Inggris). Mereka berbagi hasil penelitian, pengalaman akademik, dan kehidupan di luar negeri, yang diharapkan dapat menginspirasi para peserta untuk mengejar pendidikan serupa

Dalam rangka mewujudkan visi Universitas Andalas sebagai World Class University (WCU), kualitas tenaga pendidik menjadi faktor kunci. Salah satu upaya penting dalam pembangunan sumber daya manusia di lingkungan Universitas Andalas adalah dengan memberikan kesempatan kepada tenaga pendidik untuk menimba ilmu di negara maju. Hasil survei awal menunjukkan bahwa persepsi peserta, yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan umum, terhadap studi di luar negeri sangat positif. Mereka menganggap pengalaman ini dapat memperluas wawasan, menambah ilmu, memperluas relasi internasional, serta memberikan tantangan baru yang berharga dan menyenangkan. Selain itu, studi di luar negeri juga dipandang sebagai kesempatan untuk memperoleh pendidikan berkualitas tinggi dan mempelajari budaya baru, membuka cakrawala pengetahuan yang lebih luas.

Namun, para peserta juga mengakui adanya lima tantangan utama dalam menempuh studi di luar negeri, yaitu bahasa, adaptasi budaya dan lingkungan, keluarga, biaya hidup, dan proses persiapan serta penerimaan di universitas tujuan. Meski demikian, motivasi mereka untuk sekolah ke luar negeri tetap tinggi, termasuk keinginan untuk menambah wawasan, mendapatkan pengalaman dan relasi internasional, memperoleh pendidikan berkualitas, pengembangan diri dan kompetensi, serta memberikan kontribusi positif bagi tanah air.

Dr. Ulya Uti Fasrini, M.Biomed, Ketua MEU yang baru ditunjuk, bertindak sebagai moderator dalam acara ini. Beliau memandu diskusi yang interaktif dan mendalam, memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya langsung kepada narasumber. Acara ini juga menampilkan cuplikan publikasi ilmiah dari para narasumber, memberikan wawasan mendalam tentang kontribusi mereka dalam bidang ilmu kedokteran.

Ketua Pelaksana acara, dr. Ilmiawati, PhD, menekankan pentingnya acara ini dalam membangkitkan semangat dosen dan mahasiswa untuk keluar dari zona nyaman dan mengejar ilmu di universitas terkemuka dunia. “Dengan semakin banyaknya tenaga pendidik dan mahasiswa yang menimba ilmu di luar negeri, kita dapat memperkuat fondasi Universitas Andalas menuju status World Class University,” ujar beliau.

Bagi yang tidak sempat mengikuti acara ini secara langsung, diskusi dapat disaksikan kembali melalui channel YouTube Fakultas Kedokteran Universitas Andalas di link ini.

Welcome Party Resurrected ini tidak hanya sekadar ramah-tamah, tetapi juga menjadi momentum penting untuk mendorong pertumbuhan akademik dan profesional di lingkungan Universitas Andalas. Dengan semangat kebersamaan dan visi global, acara ini menjadi langkah strategis dalam perjalanan Universitas Andalas menuju kancah dunia.

Languages »