Sejarah FK UNAND

Sejarah

 

FK UNAND

Peresmian Gedung UNAND

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas merupakan institusi pendidikan dokter yang oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi kembali memperoleh Akreditasi Unggul (0683/LAM-PTKes/Akr/Sar/VIII/2022) untuk program Sarjana Kedokteran dan  Akreditasi Unggul (0684/LAM-PTKes/Akr/Pro/VIII/2022) untuk Program Profesi Dokter. Akreditasi Unggul diperoleh melalui jalan yang panjang yaitu dengan dimulainya perkuliahan pertama pada Bulan Juli 1955, bertempat di Taman Kanak-kanak Birugo (sekarang SD di sebelah Polresta Bukittinggi) dan RSU Bukittinggi, sedangkan praktikum dilaksanakan di SMU PSM Atas Ngarai. Jumlah mahasiswa angkatan pertama adalah 70 orang yang berasal dari berbagai daerah di Sumatera Tengah. Pada tanggal 7 September 1955 Fakultas Kedokteran diresmikan oleh Wakil Presiden Drs. Mohd. Hatta yang didampingi oleh menteri PP&K waktu itu, Prof. Ir. Soewandi. Proses pendidikan dilakukan oleh Staf pengajar yang 70% berasal dari luar negeri dengan bantuan UNESCO melalui program Colombo Plan.

Pada tanggal 2 Oktober 1958 ditandatangani kerjasama Internasional dengan New South Wales University, Australian National University, dan Adelaide University, namun kerjasama tersebut tidak dapat terlaksana karena konflik daerah. Pada tahun 1959 Fakultas Kedokteran pindah ke Padang. Wisuda pertama sebanyak 10 orang dokter baru, terlaksana tahun pada 1966. Kurikulum pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas periode 1955-1984 berorientasi klinik. Setelah adanya Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia (KIPDI I dan KIPDI II), maka pada periode 1984-2004 pendidikan kedokteran berorientasi komunitas dikenal dengan Community Oriented Medical Education (COME).

Piagam Pendirian FK UnandSejak tahun 2004, sesuai dengan perubahan paradigma pendidikan kedokteran dari teacher center menjadi student center, maka kurikulum pendidikan dokter berbasis kompetensi menggunakan strategi student center learning (SCL) dengan pendekatan Problem based learning (PBL) dengan orientasi Pendidikan Dokter menghasilkan dokter layanan primer berorientasi Dokter Keluarga. Perubahan secara drastis tersebut terlaksana dengan bantuan proyek HWS, dimana SDM, sarana dan prasarana disesuaikan dengan perubahan paradigma baru pendidikan tersebut. Atas keberhasilan dalam melaksanakan perubahan tersebut, Fakultas kedokteran ditunjuk oleh DIKTI sebagai l Center of Excelence untuk pelaksanaan PBL.

Pada tahun 2011 dengan bantuan dana proyek HPEQ, dilakukan pengembangan kurikulum pendidikan dokter layanan primer berorientasi dokter keluarga atau Family Oriented Medical Education (FOME). Setelah dilaksanakannya kurikulum berbasis kompetensi dengan metode PBL secara utuh sejak tahun 2004, maka lulusan pertama dengan sistim PBL di Yudisium. Lulusan dengan sistem Berbasis Kompetensi ini perlu melaksanakan Internship. Fakultas Kedokteran Andalas ditunjuk sebagai percontohan pelaksanaan Program Internship Dokter Indonesia pertama di Indonesia. Soft launching Internship dilaksanakan pada tanggal 23 Februari 2010 oleh Menteri Kesehatan dan dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri, dan Wakil Menteri Pendidikan Nasional Partisipasi. Fakultas Kedokteran dalam memperluas kesempatan masyarakat untuk memperoleh pendidikan Dokter adalah dengan berperan sebagai leading sector dalam pendirian beberapa Fakultas Kedokteran seperti : Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah di Padang, Fakultas Kedokteran Universitas Riau di Pekanbaru, Fakultas Kedokteran Universitas Malikulsaleh di Lhoksumawe Aceh. Saat ini Fakultas Kedoktaran Universitas Andalas merupakan pembina Fakultas Kedokteran Abuyatama Banda Aceh dan Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Batam. Saat ini Fakultas Kedokteran Universitas Andalas tengah menjadi pengampu pendirian Fakultas Kedokteran untuk Universitas Negeri Padang dan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Gagasan

Gagasan atau ide mendirikan Lembaga Perguruan Tinggi di Sumatera Tengah (Tokoh Pemerintah, Cerdik Pandai, Alim Ulama)

1947

Pembentukan Panitia

Pembentukan Panitia Perguruan Tinggi Sumatera Tengah yang diketuai Prof.dr.M.Djamil Datuak Rangkayo Tuo

1948

Gubernur Sumatera Tengah mengeluarkan Beslit No. Up 974/G50 tentang Panitia Sekolah Tinggi Propinsi Sumatera Tengah dan rencana pendirian sebagai berikut: * Di Bukittinggi : Fak. Kedokteran & FIPIA * Di Payakumbuh : Perguruan Tinggi Pertanian * Di Padang Panjang : Perguruan Tinggi Agama * Di Batusangkar : Perguruan Tinggi Ilmu Pendidikan & Keguruan * Di Solok : Perguruan Tinggi Teknik Pertambangan * Di Padang : Perguruan Tinggi Ilmu Hukum & Masyarakat, Ekonomi & Dagang

31 Agustus 1950

Berdiri Perguruan Tinggi Hukum di Padang yang diasuh Yayasan Sriwijaya

31 Agustus 1950

Kesepakatan Mendirikan Fakultas Kedokteran

Dibuka Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) di Batusangkar. Dibuka Fakultas Pertanian di Payakumbuh. Dan pada tahun yang sama Dokter di Bukittinggi bersama dengan masyarakat Kabupaten Agam (dr.A.Rivai, dr. Yusuf, dr. Nizar) sepakat mendirikan Fakultas Kedokteran. Maka dibentuk Panitia yang diketuai oleh Bupati Kabupaten Agam Harun Al Rasyid serta didukung oleh Ninik mamak dan masyarakat Sungai Cubadak dan Sungai Sarik. Pada tanggal 22 November mereka sepakat menyerahkan 100 hektar tanah di Baso untuk Fakultas Kedokteran.

1954

Penerbitan SK

Terbitnya SK Menteri PP dan K No.41077/Kab untuk mendirikan Fakultas Kedokteran dan FIPIA

14 Juli 1955

Peresmian FK UNAND

Diresmikan oleh Wakil Presiden RI Dr. Muhammad Hatta dan Menteri PP dan K Prof. Ir. Soewandi

7 September 1955

Awal Perkuliahan FK UNAND

Awal Perkuliahan Fakultas Kedokteran Memiliki: Mahasiswa 60 orang Dosen LB 10 orang bantuan Unesco melalui Colombo Plan Dosen tetap 1 orang Ruang kuliah dan praktikum berada di 2 tempat : - Gedung SR di Birugo dengan 7 lokal yang dipakai untuk ruang kuliah, kantor serta Praktikum Fisika dan Biologi - Gedung PSM atas Ngarai untuk Praktikum Kimia

1956

Diadakan pertemuan semua Dekan Unand dengan Dubes Australia di Padang

Akhir 1957 beberapa gedung di Baso sudah siap ditempati. Kemudian Prof. Sutherland Dekan School of Medicine dari Melbourne University menjanjikan akan membantu Fakultas Kedokteran Unand. Juli 1958 atas prakarsa Kolonel Ahmad Jani diadakan pertemuan semua Dekan Unand dengan Dubes Australia di Padang. Sayang karena adanya pergolakan daerah bantuan tersebut tidak terealisasi

1957

Terjadi Pergolakkan Daerah (PRRI)

Terjadi pergolakan Daerah (PRRI), sehingga FIPIA di tutup dan kuliah di Fakultas Kedokteran terhenti namun praktikum kima dan fisika masih jalan. Peralatan kantor, mikroskop diselamatkan oleh Pak Sahim, Prof. Sulaiman dan mahasiswa. Akhir 1958 semua perkuliahan dan praktikum macet dan Fakultas Kedokteran secara berangsur mulai pindah ke Padang.

1958

FK UNAND Pindah ke Padang

Fakultas Kedokteran Resmi pindah ke Padang, Prof. Dr. Rosma diangkat sebagai Dekan dengan SK. Menteri PP dan K No. 1777/S. Saat itu tempat kuliah masih terpencar – pencar ( RS.Jati; RST; SPMA; Jl.Situjuh; Gedung Chong Hwa Chong Hwe; Tuah Sakato)

7 Januari 1959

Bantuan Dosen terbang dari Dekan FKUI

Mendapat bantuan Dosen terbang dari Dekan FKUI Prof. Mahar Marjono

1960

Perkuliahan dilaksanakan di Air Tawar Padang

Perkuliahan dilaksanakan di Air Tawar Padang

1961

RSUP Padang dipakai untuk Pratikum dan Praktek Klinik

RSUP Padang dipakai untuk Pratikum dan Praktek Klinik

1962

Lulusan I FK UNAND :

dr. Marias Marianas
dr. M. Zen Zainuddin
dr. Rusda Serudji
dr. Yusril
dr. Misbahuddin Djalins
dr.Junaidi

1965

Coschap ke Jakarta tidak ada lagi
1973

Pembangunan Gedung FK UNAND Kampus Jati

Didirikan kampus Baru Jati dan pindah secara bertahap

1978-1983

Pendirian PPDS

Pendirian PPDS: Ilmu Penyakit Syaraf, Ilmu Penyakit Mata, Ilmu Bedah, Obgyn, kemudian menyusul: Ilmu Kesehatan Anak, Pulmonologi, Kulit Kelamin dan Patologi Klinik

1984

Pembangunan Laboratorium, Skills Lab

Dimulai Pembangunan Gedung 4 tingkat untuk Laboratorium, Skills Lab

2005
Languages »