Guru Besar FK UNAND Sampaikan Seruan Keprihatinan atas Kebijakan Kesehatan Nasional

Guru Besar FK UNAND Sampaikan Seruan Keprihatinan atas Kebijakan Kesehatan Nasional

Padang, 20 Mei 2025 — Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Andalas menyampaikan Seruan Keprihatinan Ranah Minang sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dinilai mengancam mutu pendidikan kedokteran dan layanan kesehatan nasional.

Dalam orasi yang dibacakan oleh Prof. Dr. dr. Yusrawati, Sp.OG(K) di Aula M. Syaaf FK UNAND Kampus Jati, para guru besar menyoroti kebijakan Kemenkes yang mengalihkan kewenangan Kolegium Dokter Spesialis ke bawah Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Mereka menilai langkah ini mengabaikan prinsip ilmiah, etika, dan kolaborasi yang selama ini menjadi dasar dalam pendidikan kedokteran.

Dalam pernyataan sikapnya, para guru besar FK Unand menegaskan:

  • Menolak pengambilalihan Kolegium Dokter Spesialis oleh pemerintah yang telah berperan selama 50 tahun dalam pengembangan berbagai cabang spesialisasi kedokteran.
  • Menolak kebijakan yang mengabaikan mutu dan prinsip ilmiah dalam pendidikan tenaga medis.
  • Menolak keputusan birokratis yang melemahkan rumah sakit pendidikan dan sistem kesehatan akademik
  • Menolak narasi publik yang menyudutkan tenaga medis dan institusi pendidikan
  • Mendesak Presiden RI, DPR RI, dan para pemimpin bangsa untuk memprioritaskan keselamatan rakyat dan hak atas layanan kesehatan bermutu
  • Menuntut dihentikannya kebijakan kesehatan yang tergesa-gesa, tertutup, dan minim partisipasi publik yang bermakna.
  • Menuntut jaminan agar seluruh proses pendidikan tenaga medis tetap berbasis mutu, akuntabilitas akademik, dan perlindungan pasien melalui lembaga yang telah teruji.
  • Menyerukan pembangunan kembali kepercayaan antara pemerintah, institusi pendidikan, dan profesi kesehatan.

Prof. Dr. dr. Wirsma Arif Harahap, SpB. Subsp.Onk(K) didampingi oleh Prof. Masrul, M.Sc., Sp.GK dan Prof. dr. Hardisman, M.HID., Dr.PH menyampaikan bahwa kebijakan kesehatan terkini terasa menjauh dari semangat kolaborasi yang selama ini menjadi landasan bersama pada masa krisis.

Aksi ini juga dihadiri oleh Ketua IDI Sumatera Barat, Dr. dr. Roni Eka Sahputra, Sp.OT(K) Spine yang menyatakan dukungannya terhadap seruan keprihatinan ini. Para guru besar FK Unand berharap agar pemerintah dapat mengevaluasi kembali kebijakan-kebijakan yang dianggap merugikan mutu pendidikan kedokteran dan layanan kesehatan, serta mengembalikan independensi kolegium dokter spesialis demi masa depan kesehatan Indonesia yang lebih baik.

Languages »