Pelatihan Preseptor Klinis FK UNAND : Siapkan Pendidik Profesional untuk Pembelajaran Tahap Klinis

Pelatihan Preseptor Klinis FK UNAND

Siapkan Pendidik Profesional untuk Pembelajaran Tahap Klinis

[Padang, FK UNAND] Dalam upaya membangun pondasi pendidikan klinik yang lebih baik, Medical Education Unit Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (MEU FK Unand) menggelar Pelatihan Preseptor Klinis yang berlangsung pada 5-6 Oktober 2024 di Aula Dr. M. Syaaf, Kampus Jati. Kegiatan yang diinisiasi oleh Komisi SDM Medical MEU FK Unand ini bertujuan membekali para preseptor dengan keterampilan dalam metode pembelajaran, strategi asesmen, dan teknik komunikasi yang efektif dalam pembelajaran klinis.

Dunia pendidikan kedokteran terus berkembang, menuntut kualitas tenaga pendidik yang tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga mentor yang efektif. Tidak hanya berfokus pada pengajaran teori, pelatihan ini dirancang untuk menjadikan preseptor sebagai pendamping yang membantu mahasiswa memahami kompleksitas situasi klinis secara langsung. Kualitas interaksi antara preseptor dan mahasiswa sangat menentukan keberhasilan pendidikan klinis, dan melalui pelatihan ini, diharapkan terbangun pendekatan baru yang lebih interaktif dan saling menghargai. Pelatihan ini diikuti oleh 38 peserta yang berasal dari 14 departemen di lingkungan FK Unand. Para peserta diusulkan oleh departemen masing-masing, dan sebagian besar belum pernah mendapatkan pelatihan preseptor sebelumnya, menjadikan kesempatan ini sangat berharga bagi mereka. Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini disusun untuk memberikan pemahaman yang mendalam dan praktis mengenai preceptorship dalam pembelajaran klinis.

Kegiatan hari pertama dibuka dengan pemaparan dari Dr. dr. Citra Manela, SpFM, membuka sesi dengan menjelaskan Sistem Pembelajaran Klinis di FK Unand, memberikan gambaran umum tentang bagaimana pendidikan klinis dijalankan dan dikembangkan untuk menjawab tantangan zaman. Selanjutnya, Prof. dr. Ardi Findyartini, PhD, seorang pakar dari Universitas Indonesia, menyampaikan materi bertajuk Pengantar Preceptorship dan Strategi Mendorong Pemikiran Kritis dan Penalaran Klinis, menekankan pentingnya membangun kemampuan berpikir kritis dan penalaran klinis pada mahasiswa, yang merupakan kunci utama dalam mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga kesehatan yang kompeten.

Dr. Rahma Tsania Zhuhra, M.Pd.Ked, kemudian melanjutkan dengan materi mengenai Metode Pembelajaran Tahap Klinis, di mana ia menekankan pentingnya variasi pendekatan dalam mendidik mahasiswa di lingkungan klinis agar mereka mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang kasus-kasus yang mereka hadapi. Hari pertama diakhiri dengan sesi dengan sharing session dari preseptor senior FK Unand, yakni Dr. dr. Hendriati, Sp.M(K), Dr. dr. Daan Khambri, Sp.B(K) Onk, dan dr. Alexander Kam, SpPD, M.Sc. Sesi ini memberikan perspektif nyata mengenai bagaimana proses pembelajaran klinis di FK Unand berjalan, serta tantangan yang dihadapi dalam membimbing mahasiswa.

Hari kedua pelatihan tak kalah menarik dengan hari sebelumnya, Prof. dr. Ardi Findyartini, PhD mengawali dengan materi tentang Assesmen Pembelajaran Tahap Klinis dan Best Practice Asesmen, memberikan pemahaman tentang cara mengevaluasi kinerja mahasiswa dengan metode yang objektif dan menyeluruh. Sesi berikutnya dibawakan oleh dr. Eldi Sauma, SpKJ, yang memberikan wawasan mengenai Mengatasi Tantangan dalam Preseptorship. Tak kalah penting, Dr. dr. Laila Isrona, M.Sc menyampaikan materi mengenai Prinsip Komunikasi dan Mentoring. Ia menjelaskan pentingnya komunikasi yang jelas, transparan, dalam membimbing mahasiswa, serta bagaimana memberi umpan balik yang dapat memotivasi mahasiswa untuk berkembang lebih baik lagi. Sesi terakhir yang ditunggu-tunggu adalah role play atau simulasi yang melibatkan peserta dalam skenario komunikasi efektif, pemberian umpan balik, serta penilaian kinerja mahasiswa di lapangan. Simulasi ini menjadi momen yang interaktif, di mana para peserta dapat langsung mempraktikkan teori yang telah mereka pelajari, dengan bimbingan langsung dari narasumber.

Diakhir kegiatan, para peserta dan narasumber menyatakan harapan besar terhadap peningkatan kualitas pendidikan klinis di FK Unand. Dengan pelatihan ini, diharapkan preseptor klinis FK Unand dapat lebih berperan aktif dalam mengarahkan dan membentuk mahasiswa menjadi tenaga medis yang kompeten, berwawasan, serta mampu beradaptasi dengan situasi klinis yang dinamis. Pelatihan ini menegaskan komitmen FK Unand untuk terus berinovasi dan berbenah dalam menciptakan lingkungan pembelajaran klinis yang lebih baik dan profesional.

Languages »