Sosialisasi Implementasi Inter Professional Education (IPE) Oleh Departemen Pendidikan Kedokteran (DPK) FK UNAND

Sosialisasi Implementasi Inter Professional Education (IPE) Oleh Departemen Pendidikan Kedokteran (DPK) FK UNAND

[Padang, FK UNAND] Departemen Pendidikan Kedokteran (DPK) Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK UNAND) menyelenggarakan Sosialisasi Implementasi IPE untuk Dosen Tenaga Kesehatan se-Sumatera Barat, Sabtu (28/10). Bertempat di Aula Prof. Dr. M. Syaff FK UNAND.

Kegiatan ini dihadiri oleh para dosen dari berbagai fakultas dan institusi, meliputi FK UNAND, Fakultas Keperawatan UNAND, Fakultas Farmasi UNAND, Fakultas Kesehatan Masyaratat UNAND, FKG UNAND, FK UNP, FK Baiturrahmah, Universitas Perintis Indonesia (UPI), STIKES Ranah Minang, STIKES Indonesia, STIKES Dharma Landbouw, STIKES Mercubaktijaya, POLTEKES Siteba, POLTEKKES KEMENKES, dan lainnya.

IPE ini merupakan praktik kolaborasi antara dua atau lebih profesi kesehatan yang saling mempelajari peran masing-masing profesi kesehatan dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi dan kualitas pelayanan kesehatan serta dapat diterapkan oleh dosen dan mahasiswanya.

Ketua Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) FK UNAND, dr. Rizki Rahmadian, SpOT(K), M.Kes menyampaikan untuk menaggulangi semakin kompleksnya masalah pelayanan kesehatan diperlukan penerapan IPE dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu kegiatan sosialisasi patut disambut baik dan berharap topik ini terus diangkatkan dimasa yang akan datang.

Ketua pelaksana acara sekaligus narasumber, dr. Laila Isrona, M.Sc mengatakan, “Pendidikan IPE diikuti oleh mahasiswa minimal dari dua profesi kesehatan yang berbeda.”

Beliau juga menambahkan, setiap profesi kesehatan harus tahu identitas profesi sendiri dan peran serta tanggung jawab profesi lainnya.

Sesi selanjutnya dipimpin oleh dr. Rahma Tsania Zhuhra, M.Pd. Ked, peserta diminta membentuk kelompok kemudian berdiskusi terkait kebutuhan dalam kesiapan IPE, baik secara individu maupun kelompok.

Diskusi yang dihasilkan bahwa IPE telah dilaksanakan namun belum ada kurikulum yang mendasari, sehingga diperlukan peran institusi dalam perencanaan dan pelaksanaannya.

Sebagai penutup, peserta diminta menulis kesan dan harapan untuk IPE kedepannya. Seluruh peserta sepakat IPE merupakan hal yang penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan di Indonesia.

Languages »