Refa Rahmaddiansyah

Refa Rahmaddiansyah

Di tengah geliat pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang belum juga berakhir, mahasiswa sebagai agent of change tentu tetap diharapkan untuk melakukan hal-hal positif seperti berprestasi, berinovasi, dan menebar manfaat sesuai dengan minat bakatnya. 

Hal tersebut salah satunya dibuktikan oleh Refa Rahmaddiansyah, mahasiswa Universitas Andalas yang berhasil mengharumkan nama almamater dan bangsanya hingga ke tingkat dunia. 

Refa, begitu sapaan akrabnya di kampus, berhasil mengalungkan medali emas dalam kegiatan ekshibisi riset, World Invention Competition and Exhibition (WICE) 2020 yang diselenggarakan akhir tahun ini oleh Segi College Subang Jaya, Malaysia. 

Meskipun event ini harus diselenggarakan secara daring, hal tersebut tidaklah menjadi penyurut semangat bagi Refa untuk berkompetisi. Tak tanggung-tanggung, melalui karyanya tersebut ia juga berhasil membawa pulang tiket fully funded untuk kegiatan di tahun depan yang harapannya dapat terselenggara secara luring seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Saya membuat sebuah inovasi produk simbiotik yang dapat memperbaiki keseimbangan mikrobiota usus dan meningkatkan imunitas” ujar ketua UKM Medical Student Research Centre FK Unand ini. 

Refa saat ditemui dalam kegiatan apresiasi prestasi dan delegasi yang juga dihadiri oleh Rektor Universitas Andalas, Prof. Yuliandri, S.H., M.H mengucapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada semua pihak, khususnya keluarga, teman, dan civitas akademika Universitas Andalas yang sudah mendukungnya dalam berbagai hal. 

Arang lintang penyusunan karya Refa lalui bersama Dr. Dessy Arisanty, M.Sc. yang merupakan dosen favoritnya di Fakultas Kedokteran sejak tahun awal kuliah.

Ia sangat bersyukur dapat melewati masa pandemi ini dengan terus berprestasi dan melahirkan karya yang inovatif untuk dapat bermanfaat, khususnya bagi dunia kesehatan. 

Refa berpendapat sudah saatnya kita bangkit dengan cara masing-masing dan berharap dapat memotivasi anak Indonesia lainnya, terutama di lingkungan civitas akademika Universitas Andalas untuk terus menggali potensi diri dan dapat membanggakan bangsa ini sesuai minat dan bakat yang dimiliki dalam keterbatasan apapun, termasuk pandemi. 

Sebuah kalimat yang terus ia pegang hingga saat ini adalah Langit tidak mempunyai batas untuk berpikir dan terbang jauh dengan karya serta prestasi yang kamu punya, prinsip ini membersamai geloranya untuk terus melangkah jauh, menerbangkan mimpi, serta inovasinya untuk kejayaan bangsa. Unand, Jaya!

Sumber : UNAND

Languages »