Profil Departemen

FK UNAND

 

Departemen

0
Departemen

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas memiliki beberapa Departemen yaitu :

Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif
SEJARAH

Bagian Anestesi FK Unand/RSUP dr. M. Djamil sebelum berdiri sendiri adalah merupakan bagian dari bagian ilmu bedah FK Unand. Pendiriannya diresmikan oleh Dekan FK Unand saat itu yaitu dr. Soemanto dan Direktur RSUP dr. M. Djamil yaitu dr. Syamsir Daili. Peresmian bagian ini dihadiri oleh Bapak Prof. dr. Mohammad Kelan, pendiri anestesiologi Indonesia yang saat itu menjabat sebagai kepala bagian anestesiologi FKUI/RSCM Jakarta.

 
STAFF
  1. Muhammad Zulfadli Syahrul,dr. Sp.An
  2. Rini Rustini, dr.SpAn
  3. Rinal Effendi, dr.SpAn
  4. Beni Indra, dr. SpAn
  5. Dedy Kurnia,dr. Sp.An
  6. dr. Rudy Permady , SpAn
  7. dr. Boy Suzuky, SpAn
  8. dr. Emilzon Taslim, SpAn, KAO, M.Kes
  9. dr. liliriawati Ananta Kahar, SpAn, KIC
  10. dr. Yulinda Abdullah, SpAN
  11. dr. Nasman Puar, SpAn
  12. dr. Yose Wizano, SpAn
Departemen Anatomi
SEJARAH

Berdirinya Bahagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sejalan dengan perkembangan FK UNAND. Akhir tahun 1959 dirasakan sekali pentingnya meneruskan FK di daerah ini setelah terbengkalai untuk beberapa waktu akibat pergolakan daerah. Ada pendapat waktu itu agar FK UNAND mempersiapkan mahasiswa sampai tingkat Sarjana Muda dan kemudian pendidikan mereka dilanjutkan ke FK di Medan atau di Jawa. Pendapat lain agar FK UNAND diteruskan kehidupannya bagaimanapun sulitnya yang akan dihadapi, mengingat masa depan mahasiswa dan kelanjutan pendidikan Kedokteran di daerah ini. Seiring dengan kebijakan pemerintah Sumbar pada waktu itu yang menginginkan agar kehidupan masyarakat di semua lapisan termasuk mahasiswa kedokteran kembali normal, akhirnya FKUI memberikan bantuan kepada FK UNAND. Dalam taraf permulaan 4 bahagian preklinik menerima untuk mendidik asisten-asisten (“Teaching Staff”). Pada waktu itu Anatomi mengirimkan Pamusuk Harahap, Misbah Djalin, Sonja Roesma, R. Hari Purnomo dan Kemal Roemawi untuk dididik menjadi asisten. Pendidikan direncanakan selama 1 tahun. Segala biaya yang berkenaan dengan pendidikan disediakan Pemerintah Propinsi Sumbar dan FK UNAND.

Akhirnya bulan September 1960 asisten-asisten ini pulang dengan 6 cadaver untuk persediaan praktikum di Padang. Proef. Roesma (Dekan) waktu itu cukup memberi perhatian kepada bagian Anatomi dengan mengusahakan ruangan praktikun di Jalan Situjuh Padang. Karena formaline yang digunakan untuk mengawetkan cadaver tidak diperoleh di Padang, dipakailah 50 kaleng minyak delfia sebagai pengganti formaline. Meja dan kursi praktikum dibuatkan sesuai dengan bentuk dan ukuran seperti di Jakarta, hingga praktikum untuk mahasiswa dapat segera di mulai. Setelah Prof. dr. Liem Giem Tjiang di angkat menjadi dekan FK UNAND kerjasama dengan FKUI lebih diperjelas dengan didatangkannya dosen terbang dari seluruh bagian FKUI ke Padang termasuk pula dosen terbang anatomi FKUI datang secara teratur ke Padang sampai tahun 1963. Tahun 1964 Bagian Anatomi FK UNAND telah dapat berdiri sendiri baik untuk kegiatan perkuliahan maupun praktikum

 
STAFF
  1. Gusti Revilla, Dr. M.Kes
  2. Nur Afrainin Syah, dr. M.Med.Ed, PhD, SpKKLP
  3. Siti Nurhajjah, Dr. dr.M.Si, Med
  4. Afdal, dr. Sp.A
  5. Dewi Rusnita, dr. M.Sc
  6. Tuti Lestari, dr. Sp.B
  7. Muhammad Iqbal, dr.
Departemen Biokimia
SEJARAH

Bagian Biokimia pada awalnya dikembangkan oleh Prof. H. Schulelts di Bukittinggi pada tahun 1957.  Pada masa itu terjadi pergolakan daerah sehingga dosen luar negeri yang diperbantukan pada Universitas Andalas berkurang dan menyebabkan perkuliahan dan praktikum terhenti.  Pada tahun 1961 bagian Biokimia pindah ke Padang dimana tempat kuliah dan praktikum tidak pada satu tempat, staf pengajar waktu itu adalah Prof. A. Roesma. Untuk memenuhi kebutuhan staf pengajar, Laboratorium Biokimia Unand mengirim staf pengajar ke FKUI, diantaranya adalah Havid Ardi, Marias Marianas dan Zainil D Muchtar. Disamping itu Lab Biokimia Unand mendapat bantuan beberapa orang staf pengajar Biokimia dari FKUI. Laboratorium Biokimia pindah ke Jl. Situjuh No. 1 pada tahun 1970, perkuliahan dan praktikum sudah pada satu tempat, disini praktikum kwantitatif sudah pakai alat foto calorimeter buatan Jepang. Perkuliahan dibagi dua tahap yaitu pada mahasiswa tingkat II yunior dan tingkat II senior.

Tahun 1977 Laboratorium biokimia pindah lagi dan menempati ruangan yang permanen sampai sekarang, yaitu Jl Perintis Kemerdekaan No. 77. Materi perkuliahan dan praktikum diberikan sebanyak 7 Sks, 3sks diberikan pada mahasiswa tingkat I dan pada tingkat II diberikan 4 Sks. Staf pengajar biokimia yang menyelesaikan program strata 3 (S3) diluar dan dalam negeri sudah 3 orang sampai tahun 1988. 

Pada tahun 2004 metode perkuliahan pada FKUA Unand berubah dari sistem lama Teacher Center Learning (TCL) menjadi Student Center Learning (SCL) atau lebih dikenal dengan Problem Base Learning (PBL). Pada sistem PBL kuliah Biokimia seluruhnya lebih kurang 16 x 50 menit atau 1 Sks sedangkan praktikum hanya ½ Sks. Selain kuliah dan praktikum mahasiswa mengikuti proses tutorial, khusus untuk metabolisme karbohidrat, protein, lemak, nukleotida dan hubungan metabolisme diselesaikan dua kali tutorial (4 jam). Alat laboratorium yang dimiliki Bagian Biokimia sampai 2010 belum banyak perubahan diantaranya berupa spectrofotometer dan Gama counter / Radio Immuno Assay (RIA).

 
STAFF
  1. Eti Yerizel, Prof. Dr.MS
  2. Elmatris Sy, Dra. MS
  3. Yustini Alioes, Dra. Apt, Msi
  4. Endrinaldi, Drs. MS
  5. Asterina, Dra. MS
  6. Hirowati Ali, dr. PhD
  7. Husnil Kadri, dr. M.Kes
  8. Rauza Sukma Rita, dr. PhD
  9. Dessy Arisanty, Dr. M.Sc
Departemen Farmakologi
SEJARAH

Kegiatan perkuliahan farmakologi dimulai sejak tahun 1960 dengan didatangkannya dosen dari FKUI. Pada tahun 1962, Drs. Med. Junaidi (Koordinator Perlengkapan) bersama Drs. Med. M. Zein Zainudin dan Drs. Med Yap Tjai Kiat (Koordinator Perkuliahan dan Praktikum) memotori berdirinya Bagian Farmakologi sekalipun masih harus menumpang pada Bagian Fisiologi. Pada tahun 1971, dr. Yavis diutus untuk mengikuti pendidikan di FKUI dan kembali dengan brevet Ahli Farmakologi pada tahun 1972. Pendidikan serupa baru terlaksana kembali pada tahun 1980 yang diikuti oleh dr. Bahroelim Bahry (brevet 1982). Pada tahun 1976, dr. Syaifullah Rani mengikuti TERC di Australia dan tahun 1981 beliau mengikuti pendidikan pasca sarjana di FK UNAIR Surabaya. Mulai tahun 1975, Dra. Salma Salim, Apt menjadi staf pengajar dan diikuti oleh dr. Hasni Syam pada tahun 1978. Tahun 1981 Dra. Salma Salim mengikuti Orientasi Bidang Farmakologi Analitik (Analisa Obat) di bagian Farmakologi FKUI. Pada tahun 1980, dr. M. Husni Gani bergabung menjadi staf pengajar, namun pada tahun 1989 beliau pindah ke Bagian Forensik FK UNAND. Tahun 1992, Dra. Salma Salim dan dr. Hasni Syam mendapatkan akreditasi dari IKAFI sebagai Ahli Farmakologi.

Pada tahun 1988, Dra. Yusticia Katar, Apt mendapat kesempatan untuk mengikuti pendidikan S2-S3 di Universitas Erlangen-Nuremberg Jerman dan kembali dengan gelar Doktor pada tahun 1993. Program pendidikan magister kemudian diikuti pula oleh dr. Handayani di FK UNAIR tahun 2000 dan dr. Rahmatini di FK UGM pada tahun 2001. Dra. Elly Usman, Apt, MS, Dra. Erlina Rustam, Apt, MS serta Drs. Hari Purnomo, Apt, MS bergabung sebagai dosen Bagian Farmakologi dan Terapeutik pada tahun 1999, namun tahun 2006 Drs. Hari Purnomo, Apt, MS pindah tugas ke UGM. Kekurangan staf diisi oleh dr. Laila Isrona tahun 2003 dan dr. Ilmiawati pada tahun 2008.

Pada tahun 2014 Bagian Farmakologi harus melepaskan dua orang staf yang sangat potensial untuk menempati posisi lain; Dr. dr. Handayani akan menjabat sebagai Dekan pada sebuah fakultas kedokteran swasta di pulau Jawa, sedangkan dr. Laila Isrona, M.Sc akan berkiprah di Bagian Pendidikan Kedokteran FK Universitas Andalas.

Tahun 2014 juga ditandai oleh kepulangan dr. Ilmiawati yang telah menyelesaikan pendidikan doktor di bidang Toksikologi Lingkungan di Jichi Medical University, Jepang. Pada tahun yang sama dr. Rozi Abdullah diterima sebagai staf pengajar dan beliau segera melanjutkan pendidikan profesinya, menyusul dr. Gestina Aliska, pada Program Pendidikan Dokter Spesialis Farmakologi Klinik di Universitas Indonesia. Tahun 2020, bagian Farmakologi mendapat satu tambahan staf baru, yaitu dr. Liganda Endo Mahata.

 Selain kiprah utama dalam kegiatan pengajaran di FK UNAND, Bagian Farmakologi dan Terapeutik juga melayani perkuliahan pada jenjang pendidikan lain seperti AKPER, AKBID, APKTS, AKZI dan pendidikan swasta sejenis lainnya. Selain itu, Bagian Farmakologi dan Terapeutik juga aktif berpartisipasi bersama Dit.POM Sumbar dan Dirjen POM Pusat dalam penyelengggaraan dan pelatihan di bidang obat seperti obat generik berlogo, pengobatan secara rasional, narkoba, manajemen obat, dan lain-lain.

Di bidang penelitian, isu terkait toksikologi lingkungan menjadi fokus penelitian dr. Ilmiawati, Ph.D yang melanjutkan studinya sebagai Post-Doctoral Fellow di Nagoya University Jepang tahun 2015. Sementara itu, dr. Rahmatini, M.Kes dan dr. Gestina Aliska aktif meneliti mengenai penggunaan antibiotika dan pola resistensinya. Penelitian tersebut telah dipublikasi pada jurnal nasional dan internasional bereputasi.

Bagian Farmakologi dan Terapeutik juga aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat terkait pelayanan konsultasi terapeutik di RS dr. M. Djamil dalam wadah SMF Farmakologi Klinik serta berbagai penyuluhan, seperti penyuluhan peresepan yang rasional untuk tenaga kesehatan dan penyuluhan terkait toksikan lingkungan.

 

STAFF
  1.  Erlina Rustam, Dra. Apt, MS
  2.  
  3. Elly Usman, Dr. Msi, Apt
  4. Rahmatini, dr. M.Kes
  5. Yusticia Katar,Dr. AptIlmiawati, dr.PhD
  6. Julizar,Drs. Apt, M.Kes
  7. Gestina Aliska, dr. SpFK
  8. Rozi Abdullah, dr
  9. Liganda Endo Mahata, dr
Departemen Fisiologi
SEJARAH

Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK-UNAND) didirikan di Bukittinggi pada tahun 1957, dipimpin oleh dr. Nizar yang merupakan kepala bagian yang pertama. Pada saat itu kuliah Fisiologi diberikan oleh dr. Nizar sendiri yang dibantu oleh dr. Liem Giem Tjiang dan dr. A. Roesma. Dengan pindahnya FK-UNAND ke Padang, maka Bagian Fisiologi FK-UNAND juga ikut pindah ke Padang dan laboraorium Fisiologi ditempatkan di Jalan Situjuh No.1 Padang. Pada tahun 1960 -1962, kuliah Fisiologi dilaksanakan oleh 7 orang dosen terbang yang didatangkan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Praktikum Fisiologi pada saat itu dilaksanakan di laboratorium Fisiologi yang dilaksanakan oleh beberapa orang mahasiswa FK-UNAND yang dilatih di FK-UI, antara lain Julius, Yusril, Junaidi, M. Zein Zainuddin dan Masri Noran. Pada tahun 1978, laboratorium Fisiologi dipindahkan ke kampus FK-UNAND di Jalan Perintis Kemerdekaan.

Kemudian pada tahun 2018 secara bertahap pembelajaran Fakultas Kedokteran di Jati, dipindahkan ke Universitas Andalas Limau Manis, beserta fasilitas laboratorium Fisiologi. Kegiatan Praktikum yang dilakukan pada bagian Fisiologi misalnya pengukuran BMR dan pemeriksaan spirometri. Kuliah pakar untuk bagian ini sebagian besar diberikan pada mahasiswa kedokteran tahun pertama sebagai ilmu dasar bagi lulusan sarjana kedokteran nantinya.

 
STAFF
  1. Arni Amir, Prof. Dr. MS
  2. Afriwardi, Dr. dr. Sp.KO, MA
  3. Lili Irawati, dr.M.Biomed
  4. Miftah Iramah, dr. M.Biomed
  5. Yose Ramda Ilhami, dr. Sp.JP (K)
  6. Fika Tri Anggraini, dr.Ph.D, MS
  7. Desy Nofita Sari, dr. S.Ked
Departemen Forensik dan Medikolegal
SEJARAH

Bagian Ilmu Kedokteran Forensik didirikan pada bulan Agustus tahun 1964 oleh Rektor Universitas Andalas, Drs. Harun Zain dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Dr. Soelaiman Sastrawinata.

Tahun 1964-1988, Kepala Bagian Ilmu Kedokteran Forensik adalah Dr. H. Chaidir Kamil. Kegiatan yang dilakukan yaitu berupa kuliah dan kepaniteraan klinik yang dibimbing oleh Dr. Chaidir Kamil. Pada tahun 1988-1990, Kepala Bagian Ilmu Kedokteran Forensik pindah tangan kepada dr. AR. Syahrial, Sp. OG. Setelah itu, pada tahun 1990-1995, Kepala Bagian Ilmu Kedokteran Forensik menjadi Dr. Julius Djamil, Sp. S.

Tahun 1995-2009, Kepala Bagian Ilmu Kedokteran Forensik adalah Dr. H. M. Husni Gani, Sp. F. Kegiatan di bagian Forensik masih berupa kuliah dan kepaniteraan klinik. Namun, pada tahun 2009, Dr. H. M. Husni Gani, Sp. F pensiun dan digantikan oleh  Dr. Rika Susanti, Sp. F, dengan masa jabatan dari tahun 2009-2017.

Dr. Rika Susanti bergabung menjadi staf bagian Forensik pada tahun 2002, dan setelah itu, pada tahun 2004-2007, menempuh pendidikan spesialis Forensik di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Pada tahun 2002, Dra. Hj. Daryati Mardja, Apt bergabung kedalam bagian Forensik setelah dihapuskannya Bagian Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

Tahun 2010, Dr. Rika Susanti, Sp. F. disahkan menjadi Kepala Bagian Ilmu Kedokteran Forensik. Sejak tahun 2010 kegiatan dibagian Forensik telah berkembang menjadi beberapa kegiatan, seperti :

  • Kepaniteraan klinik dari system konvensional menjadi system PBL (Problem Based Learning)
  • Pemeriksaan mayat yang mengalami tindak pidana ( forensik patologi ).
  • Forensik klinik di IGD (Instalasi Gawat Darurat)

Pada tahun 2009, Dr. Taufik Hidayat bergabung ke dalam bagian Forensik. Melanjutkan pendidikan spesialis di Fakultas Kedokteran UGM pada tahun 2013-2016. Kembali bertugas pada tahun 2017 dan menjabat menjadi Kepala Instalasi Kedokteran Forensik pada tahun 2017.

Tahun 2010, Dr. Citra Manela masuk ke dalam staf bagian Forensik dan melanjutkan pendidikan spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2011-2014. Kembali menjadi staf bagian Forensik pada tahun 2016 dan menjabat menjadi Kepala Bagian Forensik pada tahun 2017.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang pernah dilakukan dibagian Forensik :

  • Sosialisasi UU PKDRT di wilayah kerja kecamatan Kuranji pada tahun 2008.
  • Pelatihan pembuatan VeR dokter umum di Puskesmas Kodya Padang tahun 2009.
  • Identifikasi korban gempa bumi Padang, 30 September 2009 dengan tim DVI Pusat.
  • Penyuluhan tentang kekerasan fisik dan seksual pada anak di TK adzkia Kuranji Padang, tahun 2015.
  • Penyuluhan tentang kekerasan fisik dan seksual pada anak di TK Al Azhar Padang, tahun 2015
  • Pelatihan penulisan VeR untuk dokter di Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2016.
STAFF
  1. Rika Susanti,Dr. dr. SpF
  2. Citra Manela, dr. SpF
  3. Taufik Hidayat, dr. M.Sc, SpF
  4. Noverika Windasari, dr, Sp.F.M
Departemen Histologi
SEJARAH

Bagian Histologi didirikan pada tahun 1955, semasa kampus Kedokteran Unand masih berada di Bukittinggi. Kepala bagian Histologi yang pertama adalah Prof. dr. M. Syaaf, yang pada waktu itu juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Unand. Pada tahun 1957 kampus Kedokteran pindah ke Padang, demikian juga dengan Bagian Histologi. Awalnya laboratorium Bagian Histologi bertempat di derah Pondok, namun kemudian pindah ke Jln. Situjuh No.1, bersama dengan Bagian Anatomi, Biokimia dan Fisiologi. Terakhir Bagian Histologi pindah ke Jalan Perintis Kemerdekaan, sejak tahun 1970-an sampai dengan sekarang. Sampai dengan tahun 2004, pelaksanaan kuliah dan praktikum di Bagian Histologi dilakukan setiap minggu sebanyak 2 SKS per semester, pada semester I dan semester II, hal ini sesuai dengan ketentuan KIPDI I. Selanjutnya dengan adanya perubahan KIPDI II, maka setelah itu beban perkuliahan dan praktikum menjadi 3 SKS per semester, yang muncul di semester I, II dan III.

Bagian Histologi selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM maupun fasilitas pendukung proses perkuliahan dan praktikum. Sebagai upaya pengembangan kualitas SDM, bagian Histologi selalu memotifasi dan memfasilitasi staf pengajar untuk terus mengembangkan dan meningkatkankemampuan diri melalui program pendidikan yang lebih tinggi (S2 dan S3), mengikuti pelatihan-pelatihan serta membuat tulisan-tulisan ilmiah, serta mendorong staf pengajar untuk mengikuti proses sertifikasi dosen

 
STAFF
  1. Eryati Darwin, Prof. Dr. dr. PA(K)
  2. Malinda Meinapuri, dr. M.Si.Med
  3. Nita Afriani, dr. M.Biomed
  4. Roza Silvia, dr. MClinEmbryol
  5. Biomechy Oktomalio Putri, dr. M. Biomed
Departemen Ilmu Bedah
SEJARAH

Bagian bedah didirikan tahun 1965, dengan ditempatkannya dr. Soemanto dari FKUI sebagai Kepala Bagian pertama. Sejak saat itu Pendidikan Ilmu Bedah untuk mahasiswa FK-UNAND telah dapat dilaksanakan di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Seiring dengan itu mulailah diletakkan dasar pengembangan Bagian Bedah dengan mendidik 5 orang asisten, 4 orang untuk menjadi ahli bedah dan 1 orang untuk ahli anestesi, dimana pada waktu itu anestesi merupakan sub bagian bedah. Asisten yang dididik di FK-Unand kemudian menyelesaikan pendidikan spesialisnya di Bagian Bedah FKUI Jakarta. Pada tahun 1982, Bagian Ilmu Bedah FK-Unand mendapat pengakuan sebagai pusat Pendidikan Spesialis Bedah (SK Menteri PDK No.054/DJ/KEP/1982), dengan demikian pendidikan Spesialis Bedah sudah dapat diselesaikan di FK Unand. Sejak saat itu sampai sekarang telah dihasilkan 23 Spesialis Bedah. Bagian bedah pernah bekerja sama dengan “Provincial Surgeon Assosiation (PSA)” dari Australia, tahun 1973-1976. Bagian Bedah sudah mempunyai hampir seluruh Subbagian Bedah yang masing-masing mempunyai Kepala Sub bagian.

Dalam pengelolaan pendidikan dokter, Bagian Bedah FK Unand dapat dikatakan sudah berhasil melalui proses belajar mengajar yang mengacu kepada KIPDI. Daya tampung bagian untuk kepaniteraan mahasiswa meningkat dari tahun ke tahun. Dengan diakuinya Bagian Bedah sebagai pusat pendidikan spesialis bedah umum, bersamaan dengan 2 bagian lain, yaitu Bagian Penyakit Dalam dan Bagian Penyakit Mata. Kriteria pengakuan ini adalah kinerja Bagian yang meliputi organisasi, staf, fasilitas, dan kemampuan mengelola pendidikan diantaranya mengelola pendidikan dokter.

 
STAFF
  1. Menkher Manjas,Prof. Dr. dr. SpBO-FICS
  2. Wirsma Arif H, Prof. Dr. dr.SpB(K)ONK
  3. Alvarino,Dr. dr. SpB, SpBU
  4. Rizki Rahmadian, dr. SpOT, M.Kes
  5. Noverial, dr. SpOT
  6. Hendra Herizal, dr. SpB
  7. Deddy Saputra, dr. SpBP
  8. Etriyel Myh,Dr. dr. SpU
  9. Avit Suchitra, dr. SpB
  10. Fory Fortuna, dr. SpBP
  11. Roni Eka Sahputra, Dr. dr. SpOT (K)-Spine
  12. dr. Raflis Rustam, SpB(K) BV
  13. dr. Daan Khambri, SpB(K)-Onk, M. Kes
  14. dr. Vendry Rivaldy, SpB
  15. dr. Hermansyah, SpOT
  16. dr. Yevri Zulfiqar, SpB, SpU
  17. dr. Jon Efendi, SpB, SpBA
  18. dr. Yahya Marpaung, SpB
  19. dr. M. Iqbal Rivai, SpB. KBD
  20. dr. Benni Raymond, SpBP
  21. dr. Juni Mitra, SpB-KBD
  22. dr. Ari Oktavendra, SpB
  23. Dr.dr.Yusirwan Yusuf,SpB,SpBA
  24. dr. Ardian Riza, SpOT
  25. dr. Rony Rustam, SpB(K)Onk
  26. dr. Muhammad Riendra, SpB. TKV
  27. dr. Aulia Rahman, SpB
  28. dr. Rini Suswita, SpB-KBD
  29. dr. Irwan, SpB-KBD
  30. dr. Erinaldi, SpOT, M.Kes
  31. dr. Muhammad Adam Pribadi, SpBS
  32. dr. Risbenny, SpB
  33. dr. Sufriadi, SpU(K)
  34. dr. Ambiar Manjas, SpB-KBD
  35. dr. Arsil Hamzah, SpB
  36. dr. Delsi Hidayat, SpOT
Departemen Ilmu Gizi
SEJARAH

Bagian Ilmu Gizi didirikan tahun 1980 oleh dr. Zulkarnaen Agus, MPH, MSc, yang sebelumnya merupakan Sub Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat. Pendirian bagian ini diawali dengan 1 orang staf bagian yang langsung menjadi Kepala Bagian, yang dikukuhkan dengan SK Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Pada tahun 1984, bagian Ilmu Gizi mendapatkan tambahan 1 staf yakni dr. Fasli Jalal, yang kemudian melanjutkan pendidikan ke Cornell University di Amerika Serikat. Ketika dr. Fasli Jalal, PhD menyelesaikan pendidikannya, beliau langsung diperbantukan ke Bappenas sebagai Kepala Biro Kesehatan dan Gizi.
Pada tahun 1987, dr. Masrul diterima menjadi staf Bagian Ilmu Gizi. dr. Masrul melanjutkan pendidikan S2 nya ke University di Thailand pada tahun 1993, dan pendidikan S3 beliau selesaikan di Universitas Airlangga pada tahun 2005. Pada tahun 1990, dr. Nur Indrawati bergabung ke Bagian Ilmu Gizi. Beliau menempuh Studi S2 di bidang Ilmu Gizi pada tahun 1992-1993 di Sheffield University. Pada tahun 1998-2001 dr. Nur Indrawaty mengikuti pendidikan S3 di Monash University Australia. dr Delmi Sulastri bergabung ke Bagian Ilmu Gizi pada tahun 1996. dr. Delmi Sulastri menyelesaikan S2 di Universitas Indonesia. Pada tahun 2006, dr Delmi Sulastri memulai pendidikan S3 di Universitas Andalas dan pada bulan Juni tahun 2010. dr Delmi Sulastri telah berhasil mempertahankan disertasinya dihadapan penguji termasuk penguji eksternal dr Johana Titus dari Departemen Ilmu Gizi FKUI dengan topik penelitian dibidang nutrigenomik.
Bagian Ilmu Gizi FK UNAND adalah Bagian Ilmu Gizi pertama di lingkungan FK Negeri setelah FKUI. Sejak bulan Mei 1999 Ketua Bagian dijabat oleh Prof. Dr. dr. Masrul, MSc, SpGK. Pada tahun 2004 hingga tahun 2010, Bagian Ilmu Gizi diketuai oleh Prof. dr. Nur Indrawati Lipoeto, MSc, PhD, SpGK dan pada tahun 2011 diketuai oleh Prof. Dr. dr. Delmi Sulastri, MS, SpGK
Perkembangan ilmu gizi yang pesat dan masalah gizi yang semakin rumit menuntut staf pengajar untuk terus meningkatkan kualitasnya. Penelitian dari staf pengajar di Bagian Ilmu Gizi di FK UNAND mencakup gizi masyarakat, gizi klinik, dan nutrigenomik. Saat ini Bagian Ilmu Gizi sedang giat-giatnya melakukan penelitian, presentasi ilmiah, publikasi ilmiah di media kedokteran, dan mengikuti berbagai seminar atau workshop di dalam maupun di luar negeri.
Bagian Ilmu Gizi pernah mendapatkan kepercayaan dalam berbagai kegiatan/program gizi secara nasional, terutama dalam penelitian, baik penelitian yang multidisipliner ataupun penelitian multisenter. Dalam kaitan ini, kerja sama telah dilakukan dengan BKKBN, Kemenkes RI, WHO, JICA, Hellen Keller Internasional (HK), The Japan Foundation dan lain-lain

 
STAFF
  1. Nur Indrawati Lipoeto,Prof. dr. MSc, PhD, SpGK
  2. Delmi Sulastri, Prof. Dr. d
  3. r. MS, SpGKMasrul, MSc, Prof. Dr. dr. SpGK
  4. Desmawati, Dr. dr.M.Gizi
  5. Ulya Uti Fasrini, dr. M. Biomed
  6. dr. Fathiyyatul Khaira, M.Gizi
  7. dr. Rahmani Welan, M.Biomed
  8. dr. Syahda Suwita, SpGK
  9. dr. Dewi Susanti Febri, M.Biomed, SpGK
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
SEJARAH

Tahun 1962 adalah awal dimulainya mata kuliah dasar ilmu kesehatan anak bagi mahasiswa kedokteran UNAND. Pada waktu itu dilaksanakan kuliah pengantar untuk kepaniteraan klinik pada empat bagian besar, yaitu Bagian Kebidanan & Penyakit Kandungan, Ilmu Penyakit Anak, Ilmu Penyakit Dalam dan Bedah. Kuliah pengantar Ilmu Kesehatan Anak ( dahulu dinamakan Ilmu Penyakit Anak = IPA ) diberikan oleh dosen terbang yang berasal dari Universitas Indonesia (UI), yaitu Prof. dr. Soetejo. Prof,DR,dr. R.O. Odang, Prof. Dr T. B. S. Palenkahu (alm), Prof. Dr. SH Pujiadi dan dr. Kho Lien Keng.

Pada tahun 1963 untuk pertama kalinya mahasiswa FK UNAND mulai memasuki program kepaniteraan klinik junior yang dibimbing oleh dr. Asikin Hanafiah dan dr. Ratniwati Johar. Tepat pada bulan November 1964, Dr.Syamsir Daili, SpA ditugaskan di IKA FK Unand / RSUP Dr.M.Djamil Padang dan bersamaan dengan itu, untuk pertama kalinya 3 orang dokter muda memasuki siklus Anak dalam program Kepaniteraan klinik senior. Sejak saat itu maka Bagian Anak memulai era menjalankan fungsi pendidikan, pelayanan dan penelitian. Dalam menjalankan tugas-tugas pelayanan ini, dr.Syamsir Daili, Sp.A dibantu oleh dr. Oei Heng Kian ( seorang dokter umum yang menjalani wajib militer ). Pada tahun 1965, Bagian Anak mendapatkan tambahan tenaga baru dengan bergabungnya dr. Parma Oemi Asnil (almarhumah) dan dr. Khaidir Kamil secara sukarela. Dengan demikian, bagian anak saat itu memiliki satu orang dokter spesialis anak dan tiga dokter umum.

Untuk menambah jumlah staf pengajar, maka dilakukan kerjasama dengan Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Bagian IKA FK Unand / RSUP Dr.M.Djamil difasilitasi untuk melakukan pendidikan pendahuluan dan dilanjutkan di Bagian IKA FKUI. Program ini berhasil menamatkan dr.Emil Yahya (1971-1973), dr.Parma Oemi Asnil (1975), dr.A.Aziz Syoeib (1975), dr.Darfioes Basir (1976). Selanjutnya program ini juga diikuti oleh dr.Firman Arbi (1981), dr.Edison Idris (1981), dr.Iskandar Syarif (1989) dan dr.Yorva Sayuti (1990). Sehingga staf pengajar bagian IKAmakin bertambah.

Tahun 1985, FKUI kembali mengikutsertakan Bagian IKA FK Unand dalam mendidik peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis -1 (PPDS-1). Program ini diikuti oleh beberapa peserta, antara lain dr.Ny.Vonny Kaligis, dr.Dwi Putro Widodo, dr.Sudung Pardede, dr.Fauziah dan dr.Jumiaty Ahmad, masing-masing mengikuti pendidikan selama 1 tahun sebagai pendidikan awal. Kemudian pendidikan lanjutan dilaksanakan di Bagian IKA FKUI/RSCM.

Pada tahun1992, IKA FK Unand / RSUP Dr.M.Djamil Padang memulai era baru dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis Anak. Berdasarkan SK Dirjen Dikti 1991, SK: Dikti No.20/Dikti/Kep/02/1991 tanggal 1 Mei 1991, maka FK Unand ditetapkan sebagai Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak-1 ( IPDSA ) yang sudah dapat melaksanakan pendidikan dokter spesialis anak mandiri. Sebagai IPDSA Mandiri, penerimaan PPDS pertama kali dilakukan pada tahun 1992.

Bagian IKA FK-Unand terus mengembangkan diri dengan menambah jumlah staf pengajar dari waktu ke waktu, sehingga saat ini bagian IKA FK-Unand sudah memiliki 22 orang staf serta 5 orang calon staf yang sedang menjalani pendidikan spesialis anak di bagian IKA FK-Unand. IPDSA-1 Ilmu Kesehatan Anak FK-Unand telah meluluskan 85 orang spesialis anak sampai bulan Agustus 2015 , yang telah mengabdikan diri di berbagai daerah si seluruh Indonesia. Jumlah peserta program PPDS-1 Ilmu Kesehatan Anak FK Unand yang sedang menjalani pendidikan saat ini adalah 54 orang dalam berbagai tingkatan.

Dalam melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi, bagian IKA FK Unand/RS M.Djamil selalu berusaha meningkatkan kualitasnya. Saat ini bagian IKA FK Unand, telah memiliki minimal 1 orang staf di setiap sub bagian dan pada beberapa subbagian sudah memiliki 2 staf (13 sub bagian). Pada saat ini terdapat 14 staf berkualifikasi Konsultan 3 orang sedang tahap penyelesaian Konsultan dan sisanya tahap persiapan untuk pendidikan Konsultan, Disamping itu 4 orang staf juga mengikuti program doktoral di program pasca FK Unand.

Pada Oktober 2014 Bagian IKA memperingati hari jadi ke 50 tahun. Berbagai kegiatan ilmiah dilakukan baik di lingkungan dokter anak (KONIKA 1996), maupun pendidikan dan pelatihan untuk dokter spesialis anak, dokter umum, berupa Pendidikan Profesi Kedokteran Anak Berkelanjutan ( PROKAB), simposium dan workshop. Setiap tahun beberapa penelitian juga dipresentasikan dan dipublikasikan di pertemuan ilmiah Nasional seperti KONIKA dan PIT. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengejawantahkan makna pengabdian masyarakat. Berikut beberapa bentuk pengabdian masyarakat ( juga bekerjasama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia = IDAI Sumbar ) yang telah dilaksanakan oleh Bagian IKA dalam beberapa tahun terakhir.

  • Bakti Sosial Banjir di Batu Busuk, Kota Padang dilaksanakan pada tgl 12 September 2012.
  • Bakti Sosial Banjir Bandang di Solok Selatan pada tgl 23 September 2012 Bakti sosial ini diadakan untuk merespon banjir di daerah hulu sungai kota Padang, kelurahan Batu Busuk 12 september 2012.
  • Penyuluhan Hepatitis A di SDN 47 Korong Gadang, kecamatan Kuranji pada 12 November 2014.
  • Bakti Sosial Akbar HUT 50 tahun IKA di Kab. Solok. Bakti sosial yang dilakukan pada tanggal 24 November 2014 ini merupakan pelayanan terbesar yang dilakukan oleh Bagian IKA. Lokasi pengabdian dipilih berdasarkan rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Solok, di daerah Gantung Ciri. Dihadiri oleh Bupati Kab Solok, Drs Syamsu Rahim, seluruh staf, PPDS dan juga Dokter muda serta Keperawatan IKA RSUP Dr.M.Djamil Padang.
  • Kunjungan ke Panti Asuhan Putra Bangsa yang berlokasi di kelurahan Ranah, kota Padang 7 Desember 2014.
 
STAFF
  1. Yusri Dianne Jurnalis, Dr. dr.SpA(K)
  2. Anggia Perdana Harmen,dr. Sp.A
  3. Ade Nofendra, dr. Sp.A
  4. Rahmi Lestari, dr. SpA
  5. Nice Rachmawati Masnadi, dr. SpA (K)
  6. Indra Ihsan,dr. SpA
  7. Fitrisia Amelin, dr. SpA
  8. Amirah Zatil Izzah,dr. SpA, M.Biomed
  9. Rahmat Syawqi, dr
  10. dr. Mayetti, SpA(K)
  11. dr. Eka Agustia Rini, SpA(K)
  12. dr. Rusdi, SpA(K)
  13. dr. Didik Hariyanto, SpA(K)
  14. dr. Rinang Mariko, SpA
  15. dr. Finny Fitry Yani, SpA(K)
  16. dr. Eni Yantri, SpA
  17. dr. Asrawati, SpA, M. Biomed
  18. dr. Khairunnisa, SpA, M.Biomed
Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
SEJARAH

Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UNAND didirikan pada tahun 1956, dan sampai tahun 1975 dipimpin oleh dokter umum. Tahun 1964-1975, perkuliahan Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin untuk mahasiswa diberikan oleh “dosen terbang” dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta dan untuk kepaniteraan klinik dilakukan di RSCM/FKUI. Pada awal tahun 1975 Alm. Prof. dr. H. M. Soedarto SpKK(K)  dari Jakarta ditempatkan di Padang dan langsung ditunjuk sebagai Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. Pertengahan tahun 1976, Prof. dr. H. Zainal Hakim SpKK(K) telah menyelesaikan pendidikan spesialisnya di FK-UNDIP Semarang dan pada akhir  tahun 1976 telah selesai pula Alm. dr. H Zulkarnain Makarim SpKK(K) yang  menyelesaikan pendidikan spesialisnya di FKUI Jakarta.

Pada tahun 1980 dilakukan visitasi oleh CHS (Consorsium Health Science) Jakarta untuk kemungkinan dibukanya pendidikan spesialis di FK UNAND ini. Selanjutnya oleh CHS diputuskan bahwa FK UNAND harus mencari “Bapak Angkat”, dan pada tahun 1981 FKUI menjadi “Bapak Angkat” namun proses “Bapak Angkat dan “Anak Angkat” ini belum berjalan dengan mulus.

Pada tahun 1996 hubungan “Bapak Angkat – Anak Angkat” dengan FKUI diperbaharui lagi dan tahun 1997 disepakati bahwa pendidikan pendahuluan dilakukan di FK. UNAND selama 1 tahun, kemudian pendidikan lanjutan dilaksanakan di FKUI Jakarta. Namun pada tahun 1999 disepakati pendidikan pendahuluan di FK. UNAND selama 2,5 tahun, dan pendidikan lanjutan diselesaikan di FKUI Jakarta. Pada tahun 2000 telah diterima 2 orang residen untuk dididik di FK UNAND dengan pendidikan pendahuluan di FK UNAND selama 4 semester dan menyelesaikan pendidikan lanjutan di FKUI Jakarta. Pada tahun 2002 akhirnya di buka program pendidikan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Unand yang penerimaan dan menyelesaikan pendidikan secara penuh di FK UNAND . Adapaun divisi-divisi yang dikembangkan adalah:

  1. Divisi Bangsal
  2. Divisi Dermatologi Non Infeksi
  3. Divisi Dermatologi Infeksi
  4. Divisi Dermatologi Kosmetik
  5. Divisi Tumor dan Bedah Kulit
  6. Divisi Alergi Imunologi
  7. Divisi Infeksi Meular Seksual
STAFF
  1. Satya Wydya Yenny, Dr. dr. SpKK(K)
  2. Rina Gustia, dr. SpKK
  3. Ennesta Asri, dr. SpKK
  4. Gardenia Akhyar,dr. SpKK
  5. Rizkia Chairani Asri, S.Ked
  6. Hj. Sri Lestari, SpKK(K), FINSDV, FAADV
  7. Qaira Anum, SpKK, FINSDV
  8. Tutty Ariani, SpDV
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat
SEJARAH

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) pertama kali berdiri di FK UNAND pada tahun 1967 dengan kepala bagiannya yang pertama adalah dr. Hari Purnomo, dan dibantu oleh 2 orang staf yaitu dr. Bastian Manalu dan dr. Sabaruddin Abbas. Kemudian masuk dr. Zulkarnain Agus dan dr. Faisal R. Djamal.
Dalam perjalanannya, staf IKM bertambah dengan masuknya dr. Saidal Bahauddin yang semula staf bagian Fisika Kedokteran ke bagian IKM. Begitu juga dr. Azwar Idris, pindah dari bagian Histologi dan dr. Nadra B. Azwar dari bagian Patologi Klinik ke Bagian IKM. Staf bagian IKM kemudian bertambah lagi dengan masuknya dr. Luknis Sabri, dr. Hafni Bachtiar, dr. Edison, dr. Suhasyril dan selanjutnya dengan keberadaan staf IKM seperti saat ini. Guru Besar pertama bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat FK UNAND adalah Prof. Dr. Sabaruddin Abbas, MPH, kemudian diikuti oleh Prof. Dr. Faisal R. Djamal, MPH dan pada tahun 2010 dikukuhkan lagi seorang Guru Besar di Bagian IKM yaitu Prof. Dr. dr. Rizanda Machmud, MKes.

 
STAFF
  1. Rizanda Machmud, Prof. Dr. dr. Hj. M.Kes
  2. Hardisman, Prof. dr. M.HID, DrPH. Med
  3. Rima Semiarty, Dr. dr. MARS
  4. Yuniar Lestari, Dr. dr. M.Kes
  5. Abdiana, SKM, M.Epid
  6. Firdawati, dr. M.Kes, PhD
  7. Rosfita Rasyid,Dr. dr. M.Kes
  8. Husna Yetti, dr.Ph.D
  9. Ida Rahmah Burhan,dr. MARS
  10. Nelmi Silvia, dr. MKK
  11. Zurayya Fadila, S.KM, M.KM
  12. Dr. dr. Adila Kasni Astiena, S.Ked., M.A.R.S
  13. dr. Edison, MPH
  14. Dr.dr.Hafni Bachtiar, MPH
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
SEJARAH

Pada tahun 1970, dr. Hafid Ardy melanjutkan pendidikan spesialisnya ke Jakarta. Kemudian tahun 1973 dr. Khalilul Rahman dan dr. Nerwati Ibrahim diterima sebagai asisten dan tahun 1976 melanjutkan pendidikannya ke Jakarta yang sebelumnya telah mengikuti pendidikan pendahuluannya di Padang. Setelah berpindah-pindah bangsal akhirnya tahun 1977, Bagian Mata mendapatkan ruangan yang cukup lengkap dengan 50 tempat tidur dan ruangan lain untuk keperluan pendidikan.

Seiring dengan kembalinya dr. Hafid Ardy tahun 1977, Bagian Ilmu Kesehatan Mata menerima 2 orang asisten lagi yaitu dr. Muslim dan dr. Syarif Amal. Pada tahun 1980, dr. Khalilul Rahman kembali ke Padang dan dengan demikian lengkaplah tenaga pengajar untuk program spesialis. Pada tahun 1981, Dirjen DIKTI melaksanakan visitasi, dengan demikian maka Bagian Mata FK Unand telah diakui sebagai tempat penyelenggaraan Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Mata dengan SK Dirjen DIKTI No.054/DJ/KEP/1982.

Dr. H. Muslim dan dr. Syarif Amal adalah lulusan peserta dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS-1) Ilmu Kesehatan Mata FK Unand yang dilantik pada bulan Juli 1984. Sejak itu, Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Mata mulai menerima peserta didik. Menyusul kemudian, dr. Ardizal Rahman, SpM juga direktur menjadi staf pengajar namun sebelum ybs wajib mengikuti Wajib kerja Sarjana selama 2 tahun di Timor Timur. Setelah itu beliau kembali ke Bagian Mata FK Unand untuk mengikuti proses pendidikan spesialisnya di Bagian Ilmu Kesehatan Mata FK Unand. Saat ini di Ilmu Kesehatan Mata FK Unand dikelola oleh 16 orang staf pengajar.

PPDS Ilmu Kesehatan Mata FK Unand telah menghasilkan 42 orang dokter spesialis mata yang sudah tersebar di seluruh tanah air, yang mana sebagiannya juga dijadikan staf pengajar.

Seiring berjalannya waktu, para pengajar telah menjalani tambahan program fellowship untuk mengembangkan sub bagian, diantaranya yaitu:

  • dr. Hj. Getry Sukmawati, SpM (Fellowship Infeksi dan Imunologi di UI)
  • dr. Kemala Sayuti, SpM (Fellowship Pediatrik Oftalmologi di UI)
  • dr Yaskur Syarif, SpM (Fellowship Oftalmologi Komunitas di UnPad)
  • dr. Irayanti, SpM (Fellowship Refraksi dan Lensa Kontak di UI)
  • dr. M. Hidayat, SpM (Fellowship Neuro-Oftalmologi di UI)
  • dr. Heksan, SpM (Fellowship Vitreo Retina di UI)
  • dr. Harmen, SpM (Fellowship Glaukoma di UI)
  • dr. Hendriati,SpM(K) (Fellowship Rekonstruksi di UI)
  • dr. Marjis, SpM (Fellowship Fakoemulsifikasi di UnPad)
  • dr. Sri Handayani MP,SpM (Fellowship Strabismus di Unpad)
  • dr. Weni Helvinda, SpM (Fellowship Vitreo Retina di Unpad)

Sedangkan dr. Azmin Azizi, SpM direncanakan akan Fellowship Pediatrik Oftalmologi dalam waktu dekat.

Dalam lima tahun terakhir, staf yang pensiun diantaranya adalah Prof. dr. H. Ibrahim, S,SpM (K) yang pensiun tahun 2002 pada saat berumur 70 tahun, dan menjadi staf kembali sebagai guru besar Emeritus sampai sekarang. Prof. dr. H. Marias Marianas, SpM (K) pada tahun 2002 memasuki usia 65 tahun dan atas permintaan Bagian, masa pensiun diperpanjang sampai usia 70 tahun. Sedangkan Prof. dr. H. Hafid Ardy, SpM (K) meninggal dunia 20 Juni 2004 dalam usia 68 tahun. Pada tahun 2009, 2 staf memasuki masa pensiun yaitu dr. Muslim, SpM dan dr. Yaskur Syarif SpM. Atas permintaan Bagian, kedua orang staf ini masih tetap dilibatkan dalam program pendidikan dokter spesialis mata FK Unand.

 

STAFF
  1. Mardijas Efendi, dr. SpM
  2. Kemala Sayuti,Dr. dr. SpM(K)
  3. Havriza Vitresia,dr. M
  4. Hidayat, Dr. dr. H. .SpM(K)
  5. Hendriati,Dr. dr. SpM(K)
  6. Fitratul Ilahi, Dr. dr. SpM
  7. Muhammad Syauqie, Sp.M (K)
  8. Adrizal Rahman, SpM(K)
  9. Weni Helvinda, SpM(K)
  10. Julita, SpM
  11. Rinda Wati, SpM
  12. Andrini Ariesti, SpM
Departemen Ilmu Penyakit Dalam
SEJARAH

Berdiri pada tahun 1962, diawali dengan dipindahkannya dr. Hanif (Alm. Prof. dr. Hanif, SpPD, K-HOM) dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Menurut catatan yang ada, kuliah Ilmu Penyakit Dalam sebelumnya sudah pernah diberikan oleh dr. M. Djamil, MPH sewaktu di Bukittinggi (sebelum pindah ke Padang tahun 1960).

Tahun 1962 mulai penambahan dan pengembangan staf yang selanjutnya menjalani pendidikan keahlian di Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Jakarta. Pengembangan staf ini sudah terprogram untuk bagian tertentu, sehingga dalam waktu dekat diharapkan semua subbagian sudah dipunyai. Beberapa staf juga mendapat kesempatan mengikuti pendidikan di Bangkok dan Jepang.

Tahun 1982, Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Andalas mendapat pengakuan untuk mendidik dokter spesialis (Sp1) Ilmu Penyakit Dalam dengan surat Keputusan Menteri PDK No. 054/DJ/KEP/1982. Untuk meningkatkan pengetahuan dikalangan kedokteran di Sumatera Barat dan sebagai sarana untuk pemberian informasi terkini di bidang penyakit dalam, Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Andalas telah rutin setiap tahun mengadakan Pertemuan Ilmiah Berkala (PIB) sejak tahun 2000, dengan menghadirkan pembicara berskala internasional, nasional maupun regional, dari dalam maupun diluar Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sendiri. 

Sejarah lahirnya lahirnya Bagian Ilmu Penyakit Dalam bermula dengan ditugaskanya dr. Hanif, sebagai dosen terbang Ilmu Penyakit Dalam dari FKUI sebelum tahun 1961,kemudian atas permintaan Dekan Fakultas Kedokteran UNAND,yang saat itu dipimpim Dr.Rosma, agar Hanif mau pindah sebagai dosen Ilmu Penyakit Dalam pada tahun 1961 apa yang diharapkan FK-UNAND terpenuhi dengan pindahnya dr.Hanif ke kota Padang pada tahun 1961, setelah kurang lebih satu tahun Bagian Ilmu Penyakit Dalam dibuka secara resmi di RSUP Padang yang pada masa itu tepatnya 12 februari 1962.

Sebelum ditugaskan dr. Hanif sebagai dosen Ilmu PenyakitDalam di Fk-UNAND, kuliah penyakit dalam pernah diberikan oleh dr.M.djamil dan dr.Nizar semasa itu,setelah kedatangan dr.Hanifyang merupakansatu-satunya ahli penyakit dalam saat itu,baru kuliah diberikan secara teratur yang selanjutnya dr.Hanif,yang juga dibantu oleh dr. Gho Tjeng Oen dan dr. Lim Tjun Wai semasa itu sebagai dokter umum yang kemudian keduanya mengambil pendidikan ahli Penyakit Dalam di FKUI Jakarta dan FK-Unair Surabaya.

Pada tahun 1965 Bagian Ilmu Penyakit Dalam menjalankan pendidikan ahli penyakit dalam serta mengeluarkan brevet sendiri sebagai dokter ahli penyakit dalam,saat itu dr Julius dan dr.syafril Syahbuddin menjalani pendidikan ahli dalam secara “magang” yang pertama du FK-UNAND.Selanjutnya diikuti menjalani pendidikan ahli penyakit dalam adalah dr.Saharman Leman, dr.Djusman Dj(alm),dr.Syabuddin Ayub (alm), dr.Murni (alm), dr.Asri, dr.Nuzirwan Acang, dr.Asman Manaf,dr.Zulkarnain Arsyad, dr.Rasyidah Rasyid dan dr.Chairil Syafri, semuanya direkrut sebagai staff penyakit dalam saat itu, yang berdua terakhir tidak menyelesaikanpendidikan keahlianya.
Setelah 15 tahun pendidikan ahli penyakit dalam secara “magang”berjalan,dan telah menghasilkan 9 orang ahli penyakit dalam,kemudian baru pada tahun 1982 pendidikan dokter spesialis penyakit dalamdinyatakan terprogram melalui Sk Dikti, dinyatakan sebagai pusat pendidikan dokter spesialis penyakit dalam,sebagai peserta pertama adalah dr.Nursami Sanin,selanjutnya dr.Sayan Wangso (alm) , dr. Nasrul Zubir dstnya. Sampaisaat ini bagian penyakit dalam telah menghasilkan sebanyak 91 orang dokter spesialis penyakit dalam (SpPD) dan telah bertugas diseantero nusantara disamping juga bertugas sebagai staff bagian penyakit dalam.Jumlah residen penyakit dalam saat ini berjumlah 71 orang.dan selama 30 tahun pendidikan dokter spesialis penyakit dalam telah 2 kali pertukaran Ketua Program Studi (KPS), yang pertama Prof.Saharman Leman dan yang kedua Prof.Asman Manaf sampai saat ini.

Sejak berdirinya Bagian Ilmu Penyakit Dalam telah mengalami 5 kali pertukaran kepala bagian. Sebagai kepala Bagian Ilmu Penyakit Dalam pertama, Prof. Dr. Hanif SpPD- KHOM, menjabat sebagai kepala bagian selama 30 tahun sejak 1962-1992, kemudian diteruskan dengankepala bagian kedua oleh Prof. Dr. H. Julius SpPD-KGEH menjabat selama 7 tahun sejak t1992-1999, selanjutnya kepala bagian ketiga Prof. Dr. H. Syafril Syahbuddin SpPD-KEMD, menjabat selama 4 tahun (1999-2003),seterusnya kepala bagian keempat Prof.Dr.dr.H.Nasrul Zubir SpPD-KGEH, menjabat selama 8 tahun (2003-2011) dan saat ini menjabat kepala bagian kelima adalah Dr.H.A.M.HanifSpPD,MARS, sejak tahun 2011 sampai sekarang.kelima kepala bagian ini mempunyai gaya kepemimpinanya masing-masing, yang bersama-sama dengan staff pengajar yang berkomitmen,telah membawa bagian penyakit dalam berkembang seperti saat ini. Beberapa staf Bagian Ilmu Penyakit Dalam juga telah berkiprah sebagai pimpinan Fakultas Kedokteran UNAND, dari lima kepala bagian tersebut tiga diantaranya pernah menjadi dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas antara lain Prof.Hanif,Prof.Julius dan Prof. Syafril Syahbuddin. disamping itu Prof. hanif, Prof.syafril, Prof.Nuzirwan Acang dan Dr. Jusman (alm),pernah juga bertugas sebagai pembantu dekan Fakultas Kedokteran UNAND pada masa tersebut. Staf pengajar Bagian Ilmu Penyakit Dalam saat ini berjumlah 40 orang, termasuk yang masih pendidikan konsultan, PPDS dan staf di RS jejaring.staf pengajar tersebut terdiri dari 7 guru besar (5 guru besar luar biasa),12 konsultan, 2 doktor, 4 orang sedang pendidikan program doctor-S3, 5 orang pendidkan konsultan (Sp2).

Dalam perjalanan selama setengah abad ini,pusat kegiatan Bagian Penyakit Dalam di RSUP M. djamil mengalami 3 kali pemindahan gedung / ruangan,pertama sejak 1962 kegiatan mulai dioprasikan berada pada gedung belakng ruang kuliah Tuah Sakato merupakan ruang kuliah dari Pemda Sumbar,dalam kompleks RSUP M.djamil, yang kemudian telah dibongkar dan diganti dengan gedung ruang rawat inap paviliunembun pagi sekarang ini.kemudian pada tahun 1976 pindah lagi ke gedung baru yang kemudian dibongkarlagi yang sekarng ditempati bagian bedah dan kemudian pindah lagi untuk ke 3 kalinyapada tahun 1996, sampai saat ini bagian penyakit dalam menempati gedung baru berlantai tiga yang sebelumnya adalah merupakan kamar operasi (OK) bagian bedah. Sejarah mengenai penelitian kelapangan pertama kali diadakan oleh Bagian Ilmu Penyakit Dalam pada tahun 1978,yaitu Penelitian Hipertensi di silungkang dan hasil penelitian ini menjadi salah satu rujukan bagi perkembangan penelitian Penyakit Dalam di Indonesia.Selanjutnya sampai saat ini telah banyak penelitian ilmiah dan pengabdian masyarakat dilakukan, baikoleh staf pengajar atau oleh bagian penyakit dalam dan hasil penelitian ini telah di publikasikan dalam majalah ilmiah,baik secara nasional ataupun internasional. Disamping itu beberapa staf penyakit dalam juga pernah mengalami pendidikan tambahan diluar negeri, seperti di Belanda, Perancis, Jepang, Tahiland, Philipina, dll untuk kegiatan pengembangan ilmu kedokteran dan teknologi kedokteran, Bagian Ilmu Penyakit Dalam secaraberkala tiap tahun mengadakan acara Pertemuan Ilmiah Berkala (PIB),sejak tahun 1999 sampai sekarang telah berjalan secara regular selama 12 tahun,yang menyajikan perkembangan perkembangan terbaru dalam bidang penyakit dalam.Disamping kegiatan regular PIB juga diadakan kegiatan simposium-simposium yang diadakan oleh subbagian-subbagian dengan topic-topik yang lebih spesifik. Kegiatan kerjasama dengan luar negeri juga pernah dilakukan, antara lain dengan NIV dari Nederland, Japan, Singapore dll disamping kerjsama dengan beberapa institusi dalam negeri.

 

STAFF
  1. Harnavi Harun,Dr. dr. Sp.PD-KGH
  2. Eva Decroli, Prof. Dr. dr.SpPD-KEMD, FINASIM
  3. Arina Widya Murni, Dr. dr. SpPD, FINASIM
  4. Saptino Miro, dr. SpPD-KGEH, FINASIM
  5. Roza Mulyana, dr. SpPD-Kger
  6. Dwitya Elvira, Dr. dr. SpPD
  7. Wahyudi, dr. SpPD
  8. Rudy Afriant, dr. SpPD
  9. Eka Kurniawan, dr.Sp.PD
  10. Fadrian, dr. SpPD
  11. Dinda Aprilia, dr. SpPD
  12. dr. H. Yerizal Karani, SpPD, SpJP, FIHA
  13. dr. Najirman, SpPD-KR, FINASIM
  14. dr. Irza Wahid, SpPD-KHOM, FINASIM
  15. dr. Rose Dinda Martini, SpPD-KGer, FINASIM
  16. dr. Arnelis, SpPD-KGEH
  17. dr. Fauzar, SpPD-KP, FINASIM
  18. dr. Raveinal, SpPD-KAI, FINASIM
  19. dr. Roza Kurniati, SpPD
  20. dr. Deka Viotra, SpPD
  21. dr. Drajad Priyono, SpPD
  22. dr. Vesri Yoga, SpPD
Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler
SEJARAH

Bagian Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Universitas Andalas masih berusia sangat muda, diresmikan pendiriannya pada tanggal 29 Januari 2005 oleh Rektor UNAND dan Menkes Dr. dr. Fadilah Supari, Sp.JP(K). Pendirian Bagian ini melalui liku-liku yang panjang. Keinginan untuk mendirikan Bagian ini di Universitas Andalas berakar sejak dikirimnya Dr. Asnil Sahim, Dosen FK UNAND untuk mengikuti pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Jakarta pada tahun 1977, setelah tamat dan kembali ke Padang di tahun 1981, ternyata Bagian ini belum dapat didirikan. Pendiriannya perlu didahului oleh pendirian Pusat Jantung Regional (PJR) di RSUP dr. M. Djamil Padang. Pusat pelayanan jantung ini diperlukan untuk tempat pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah. Akhirnya pendirian PJR di RSUP dr. M. Djamil Padang mulai dicanangkan pada 20 September 2001 dan diresmikan operasionalnya 5 Juli 2003 oleh Mentri Kesehatan Republik Indonesia dan Gubernur Sumatera Barat.

Dalam rangka pengembangan kualitas sumber daya manusia dalam menunjang program PJR tersebut, maka dibutuhkan peningkatan tenaga spesialis kardiovaskular, di bidang klinik, invasif dan non invasif, bedah jantung, anastesi, aritmia, dan sub bidang lainnya yang lebih bermutu sehingga di harapakan tenaga spesialis dan subspesialis dibidang kardiovaskular akan memenuhi kebutuhan penganggulangan kasus kasus sulit dan menghasilkan pendidikan dokter spesialis jantung yang mandiri. Dengan demikan upaya melengkapi tenaga spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah di regional ini akan menjadi kenyataan untuk menghadapi era globalisasi. Pada tahun 2007, program studi pendidikan profesi dokter spesialis (PPDS) ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah FK UNAND sudah dapat menerima peserta didik dibawah binaan prodi PPDS ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah FK UI. Sedangkan pendidikan PPDS secara mandiri sudah dapat dilaksanakan di prodi PPDS ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah FK UNAND mulai Januari 2010, dengan adanya surat keputusan yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Pendidikan tinggi no.1845/D/T/2009, tanggal 14 Oktober 2009 tentang izin penyelenggaraan Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (sp-1) FK UNAND.

Saat ini Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (sp-1) FK UNAND telah terakreditasi peringkat B oleh LAM-PTKes per 01 Desember 2018 sesuai dengan surat keputusan No. 0758/LAM-PTKes/Akr/Spe/XII/2018, prodi juga telah memiliki total 12 dosen tetap dengan 9 orang diantaranya telah menyelesaikan subspesialis di berbagai bidang. per Juli 2019 Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (sp-1) FK UNAND telah meluluskan 34 dokter spesialis yang telah bekerja di rumah sakit di berbagai provinsi di Pulau Sumatera dan Jawa.

 

STAFF
  1. Eka Fithra Elfi, Dr. dr. SpJP (K)
  2. dr. Denada Florencia Leona, S.Ked
  3. M. Fadil, dr.SpJP
  4. Rita Hamdani,dr. SpJP
  5. Mefri Yanni,dr.SpJP
  6. dr. Masrul Syafri, SpPD, FIHA , SpJP
  7. dr. M. Syukri, SpJP(K)
  8. dr. Hauda El Rasyid, SpJP(K)
  9. dr. Kino, SpJP(K)
  10. dr. Vera Yulia, SpJP
  11. dr. Nani, SpJP
  12. dr. Citra Kiki Krevani, SpJP(K)
  13. dr. Trian Faesa, SpJP(K), FIHA
Departemen Kebidanan
STAFF
  1. Yulizawati, SST, M.Keb
  2. Aldina Ayunda Insani, S. Keb. Bd, M. Keb
  3. Uliy Iffah, S. ST, M. Keb
  4. Miranie Safaringga, S. ST, M. Keb
  5. Hindun Mila Hudzaifah, M.Tr.Keb
  6. Fitrayeni, Bd. SKM, M.Biomed
  7. Lusiana El Sinta Bustami, SST, M.Keb
  8. Erda Mutiara Halida, Bd. S.St, M.Keb
  9. Laila Rahmi, S. SiT, M. Keb
  10. Ulfa Farrah Lisa, S. ST, M. Keb
  11. Rafika Oktova, S. ST, M. Keb
  12. Feri Anita Wijayanti, S.Keb, Bd.M.Mid
  13. Laila, M.Keb
Departemen Mikrobiologi
SEJARAH

Kegiatan perkuliahan dibagian Mikrobiologi dimulai sejak tahun 1961, atas kerjasama dengan Bagian Mikrobiologi FKUI dengan diperbantukannya beberapa dosen terbang ke FKUA UNAND. Dosen yang pertama kali dikirimkan adalah Prof.Gan Koan Han, Prof.Tan Thiam Hok, dr. Lau Show Koen, Drs. Slamet Djais dan dr. Sujudi.

Pada tahun 1962 dikirim pula 2 orang dosen terbang untuk melanjutkan tugas memberikan kuliah sekaligus memulai kegiatan praktikum Mikrobiologi untuk mahasiswa. Kedua dosen itu adalah Suharto,MSc dan drs. Sardjito. Sementara itu di awal tahun 1962 dimulai merekrut tenaga staf dari FK- UNAND sendiri. Pada awalnya seorang mahasiswa yaitu Masri Noran dan dibantu dengan tenaga karyawan yaitu Yahya. Y mulai menyusun peralatan Laboratorium Mikrobiologi Kedokteran di sebuah ruangan di Jalan Niaga 156, Yahya Y sekaligus tidur diruangan itu. dan sekali seminggu pulang ke kampungnya di Kayu Tanam dengan bersepeda. Jadi dia merupakan karyawan perintis berdirinya Laboratorium Mikrobiologi Kedoktrean FK-UNAND.

Karena kesibukan kuliah, kemudian Masri Noran mengundurkan diri . Kemudian 3 orang mahasiswa dipersiapkan sebagai tenaga staf, yaitu Basyiruddin Ahmad, Ahmad Sanusi dan Injominoto . Pada tahun 1962 ketiganya dikirim ke FK –UI Jakarta untuk mengikuti pelatihan selama 3 bulan dalam rangka mempersiapkan praktikum mahasiswa, sehingga pada tahun 1962 – 1964 kegiatan perkuliahan Mikrobiologi Kedokteran diberikan oleh dosen terbang Suharto,MSc dan Drs. Sarjito, sedangkan kegiatan praktikum dibantu oleh 3 orang asisten yang sudah mengikuti pelatihan tsb.

Dari pelatihan tadi, Basyiruddin Ahamd dkk sekaligus membawa berbagai jenis Agar dan puluhan spesies kuman , yang dibantu oleh staf Bagian Mikrobiologi FKUI , yaitu Drs. A.Rahim Pane dan Ibu Lina. Tahun 1964 Basyiruddin Ahmad dikirim lagi ke Jakarta atas kiriman Bpk. Sahim (Bapak Kandung Prof. Asnil Sahim) untuk membeli peralatan Laboratorium termasuk lemari es yang dimanfaatkan pula untuk membawa obat-obat untuk dijual di Padang. Tahun 1964 itu juga secara resmi berdirilah Bagian Mikrobiologi FK – UNAND.

STAFF
  1. Roslaili Rasyid, dr. M.Biomed
  2. Netti Suharti,Dr. dr. M.Kes
  3. Andani Eka Putra, Dr. dr. M.Sc
  4. Syandrez Prima Putra, dr, MSc
  5. Linosefa, dr. SpMK
  6. Nofri Rahmadika, dr. M.Sc.
Departemen Neurologi
SEJARAH

Bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Andalas memiliki rangkaian sejarah yang hampir tidak terpisahkan dengan RS. Dr. M. Djamil Padang. Pembangunan fisik Bagian Ilmu Penyakit Saraf sudah terwujud pada tahun 1968 di RS. Dr. M. Djamil dengan kapasitas sekitar 50 tempat tidur, namun pada saat itu belum bisa beroperasi karena belum ada ahli saraf, dan untuk sementara bangsal tersebut dimanfaatkan oleh Bagian Ilmu Kesehatan Anak. Pada bulan April 1974 barulah diresmikan berdirinya Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK Unand/ RS. Dr. M. Djamil, setelah Dr. Nasrul Idris selesai mengikuti pendidikan spesialis penyakit saraf di FKUI. Beliau sekaligus menjabat sebagai Kepala Bagian Ilmu Penyakit Saraf yang pertama.

Kegiatan harian pada waktu itu sebagian besar terfokus di poliklinik saraf, karena bangsal penyakit saraf yang sudah ada sebelumnya masih ditempati oleh Bagian Ilmu Kesehatan Anak (IKA). Sedangkan pasien rawat inap menjalani perawatan di dua bagian berbeda, yakni Bagian Penyakit dalam untuk kasus non trauma, dan Bagian Bedah untuk kasus trauma kepala. Sejak itu kepaniteraan klinik (Ko-schaap) untuk mahasiswa tingkat A.I dan A.II sudah dimulai, dan FK Unand tidak lagi mengirimkan mahasiswa untuk menjalani kepaniteraan klinik neurologi ke FKUI.

Pengembangan Bagian Ilmu Penyakit Saraf terus berlanjut, sampai akhirnya pada bulan April 1975 sudah mendapatkan ruang rawat inap berkapasitas 22 tempat tidur, yakni bekas ruangan yang digunakan sebelumnya oleh Bagian Penyakit Dalam sebagai poliklinik khusus. Pelayanan rawat inap dilakukan di bangsal dengan kapasitas 11 tempat tidur laki-laki dan 11 tempat tidur wanita, dan beberapa tempat tidur VIP di Pav. Embun Pagi. Pelayanan rawat jalan dilakukan di poliklinik yang dibuka setiap hari kerja, dan pada hari Jum`at disediakan pelayanan khusus untuk kasus epilepsi yang dilengkapi dengan alat elektroensefalografi (EEG). Pada tahun 1981 telah diselesaikan pembangunan ruang rawat inap baru dengan kapasitas 24 tempat tidur untuk kelas III, dan 10 tempat tidur untuk kelas II dan perawatan kelas I di Paviliun Embun Pagi.

Untuk melengkapi staf bagian, pada bulan April 1975 diterima satu seorang dokter asisten, yaitu Dr. Basjiruddin Ahmad, dimana sebelumnya beliau merupakan staf Bagian Mikrobiologi FK – Unand. Pada bulan Februari 1977 diterima lagi dua orang dokter asisten yaitu Dr. Syamsir Mukhtar (dari Depkes) dan Dr. Julius Djamil (sebelumnya staf Bagian Kedokteran Kehakiman FK-Unand). Dr. Basjiruddin melanjutkan pendidikan ke Bagian Neurologi FKUI pada Oktober 1976 dan selesai tahun 1979, Dr. Syamsir Mukhtar melanjutkan pendidikan bulan Maret 1978 dan selesai tahun 1981, serta Dr. Julius Djamil melanjutkan pendidikan bulan Juni 1978 dan menyelesaikannya pada tahun 1982. Dengan demikian Bagian Neurologi FK-Unand sudah memiliki staf pengajar sebanyak 4 orang.

Pada tanggal 6 Oktober 1984, Kepala Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK-Unand membuat surat kepada Kepala Bagian Neurologi FKUI (Prof. Dr. Soemargo Sastrodiwirjo,DSS) yang menyatakan minat untuk menjajaki kemungkinan dilaksanakannya Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 (PPDS-1) Ilmu Penyakit Saraf di FK-Unand. Maksud tersebut ditanggapi dengan balasan surat tertanggal 25 Oktober 1984, yang menyatakan kesediaan Ketua Bagian Neurologi FKUI bersama dengan Ketua Program Studi (KPS) yaitu Dr. Soemarmo Markam, DSS mengadakan visitasi ke Padang pada bulan November 1984. Kedatangan mereka pada tanggal 22 November 1984 sekaligus melakukan pembicaraan dengan Direktur RSUP Dr. M. Djamil (Dr. Imbalo S. Pohan, MPH) dan Dekan Fakultas Kedokteran (Dr. Havid Ardy) mengenai masalah fasilitas pendidikan. Tanggal 23 November 1984 peninjauan dilanjutkan ke Bagian Neurologi RS.Ahmad Mochtar Bukittinggi, yang juga telah lama digunakan oleh FK-Unand sebagai Rumah Sakit lahan pendidikan. Kepala bagian neurologi RS. Ahmad Mochtar waktu itu adalah Dr. Syamsir Mukhtar, DSS.

Setelah melakukan visitasi mengenai kelengkapan sarana dan prasarana penunjang pendidikan, dihasilkan keputusan dari tim visitasi bahwa Bagian Neurologi FK-Unand telah dibolehkan mendidik peserta PPDS-1 untuk 4 semester pertama mulai tahun ajaran 1986, kemudian dilanjutkan 4 semester berikutnya di Bagian Neurologi FKUI, dengan syarat calon peserta PPDS-1 telah lulus ujian yang diadakan FKUI. Namun calon peserta PPDS baru ada pada tahun 1987. Maka sejak tahun 1987 dimulailah pendidikan spesialisasi penyakit syaraf di FK-Unand, dengan peserta PPDS pertama, yaitu Dr. Hadril Busudin. PPDS lainnya yang menjalani pendidikan serupa adalah :

  • Roezwir (sekarang di RS. Lampung)
  • Amilus Ismail (RS. Ahmad Mochtar Bukittinggi)
  • Hasmi (RS. Bengkulu)
  • Yus Kasim (RS. Koja)
  • Ridwan (RS. Pasar Rebo)
  • Yuliarni Syafrita
  • Yetti Ramli (Staf FKUI/RSCM Jakarta)
  • Yulson (RS. Solok)
  • Syarif Indra

Pada tahun ajaran Januari 2000 pengiriman peserta PPDS ke FKUI terhenti, dengan diberlakukannya kebijakan baru yaitu perubahan kurikulum PPDS, dengan diterapkannya program “Double Degree” sejak awal pendidikan. Mulai saat itu tak ada lagi penerimaan peserta PPDS (residen) di Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK-Unand / RSUP Dr. M. Djamil. Namun, pada tahun 2005 dimulai era baru program pendidikan PPDS di Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK-Unand, dengan dibukanya program PPDS Ilmu Penyakit Saraf mandiri, yang sampai sekarang jumlah pesertanya mencapai 17 orang.

Penambahan jumlah staf pengajar mulai dipikirkan setelah musibah yang menimpa Bagian neurologi FK – Unand, yaitu meninggalnya Dr. Syamsir Mukhtar, DSS (Agustus 1988) yang disusul oleh Dr. H. Nasrul Idris, DSS (Agustus 1989), sehingga staf yang ada hanya 2 orang. Selaku Kepala Bagian, Dr. Basjiruddin, DSS melakukan negosiasi dengan Kepala Bagian Neurologi FKUI (Prof. Dr. Soemarmo Markam, DSS) untuk kemungkinan menambah staf, dan beliau menjanjikan akan menambah seorang staf dalam waktu dekat. Pertengahan tahun 1990, Depkes RI menempatkan Dr. Hardy AR, DSS di Bagian Neurologi RS. Ahmad Mochtar Bukittinggi menggantikan Dr. Syamsir Mukhtar, DSS. Pada tahun 1993 diterima 3 orang staf lagi, yaitu Dr. Darwin Amir, Sp.S (Januari 1993), Dr. Hadril Busudin, Sp.S (Maret 1993) dan Dr. Meiti Frida, Sp.S (September 1993) untuk ditempatkan di RS DR. M. Djamil. Dan pada Agustus 1996 diterima Dr. Siti Hanafiah, Sp.S di RS DR. M. Djamil. Untuk periode berikutnya berturut-turut diterima Dr. Amilus Ismail, Sp.S (tahun 1998, di RS. Dr. Ahmad Mochtar Bukittinggi), Dr. Yuliarni Syafrita, Sp.S (tahun 1999, di RS. Dr. M. Djamil), Dr. Yulson, Sp.S (tahun 2002, di RSUD Solok), dan Dr. Syarif Indra, Sp.S (tahun 2002, di RS. Dr. M. Djamil)

Dengan demikian, setelah mendapat tenaga tambahan maka proses pendidikan dapat berjalan dengan lebih baik, dimana beban pengajaran yang dipikul oleh dokter spesialis penyakit saraf yang berada di Sumatera Barat sudah terdistribusi secara optimal, khususnya yang berdomisili di Kota Padang. Selain mendidik di FK Unand, beberapa staf juga diperbantukan untuk asuhan mata pelajaran neurologi di FK-Swasta dan beberapa buah Akademi Keperawatan (negeri dan swasta).

 

STAFF
  1. Yuliarni Syafrita,Dr. dr. SpS
  2. Lydia Susanti, dr.SpS, M.Biomed
  3. Hendra Permana,dr., SpS
  4. Restu Susanti,dr. SpS, M.Biomed
Departemen Obstetri dan Ginekologi
SEJARAH

Menguak lagi perkembangan SMF.Obstetri & Ginekologi tidak lepas dari tumbuh kembangnya RS.dr.M.Djamil Padang dan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang pindah dari Baso ke Padang. RS.dr.M.Djamil Padang berkembang dari adanya Rumah Sakit Megawati di Jalan Gereja mulai dari tahun 1952, dimana SMF.Obstetri dan Ginekologi sudah ada dan dikelola oleh dokter umum, warga negara asing.

Bagian Obstetri & Ginekologi didirikan tahun 1955 dengan Kepala Bagian pertamanya dr. Soelaiman Sastrawinata dan Asistennya dr. Go Tjo Loan (sampai 1964). Pada tahun 1957, SMF. Obstetri & Ginekologi dipindahkan ke komplek Jati (Kan.Wil.Kesehatan) dipimpin oleh dr.Vandet Tuoli dan sejak tahun 1958 berada pada lokasi sekarang.

Pada tahun 1959 dr.Soelaiman Sastrawinata pindah dari Bukittinggi ke Padang dan memimpin SMF.Obstetri & Ginekologi serta membangunnya.

Sejak tahun 1958 sampai tahun 1962, kegiatan Obstetri & Ginekologi khusus pelayanan, keberadaan FK.Unand belum terlihat karena pendidikan tidak memerlukan rumah sakit. Baru pada tahun 1962 pendidikan mahasiswa FK.Unand dimulai di rumah sakit sebagai kelanjutan proses pendidikan berupa kepaniteraan klinik yunior.

Baru pada tahun 1962 mulai menampakkan dirinya dengan adanya perkuliahan Obstetri & Ginekologi dan Kepaniteraan Klinik yunior dari FK.Unand. Tahun 1964 mulai penambahan staf dan untuk menyelesaikan pendidikan spesialisnya mereka dikirim ke beberapa pusat pendidikan seperti FKUI, FK-Unair dan FK-Unpad.

Tahun 1981 Tim penilai dari CHS telah menetapkan bahwa Bagian OBSGIN FK-Unand dapat mendidik spesialis, namun ‘finishing touch’ dilaksanakan pada pusat pendidikan yang telah diakui. Pada bulan Maret 1984, ditandatangani piagam kerjasama antara Dekan FK-Unpad, Prof. dr. Djamhur Martaadisubrata, MPH dengan Dekan FK-Unand dr. Marias Marianas dan dr. H.A.R. Syahrial selaku Kepala Bagian Obsgin FK-Unand waktu itu. Sejak pertengahan 1990, Bagian Obsgin FK-Unand mendapatkan pengakuan dari DIKTI untuk melaksanakan Program Studi Obsgin secara penuh, dan sampai saat ini telah menghasilkan 95 orang dokter Spesialis Obsgin.

Pada awalnya kapasitas tempat tidur 36 buah, disamping adanya kamar bersalin, kamar operasi septik dan aseptik. Pemekaran Staf dimulai dengan diterimanya dr.Gao Tjuloan dan dr.Oei Lian Kiok serta direkrutnya dua (2) orang mahasiwa FK.Unand yaitu Drs.Med.Army Dt.RP dan Drs.Med.Junaidi. Maka mulailah missi pelayanan, pendidikan, pengabdian masyarakat dan penelitian. Periode pertama ini merupakan periode peletakan dasar-dasar pengembangan.

Pada periode selanjutnya jumlah tempat tidur 100 buah serta pengembangan bangunan dimana telah ada ruang rawat obstetri, ginekologi, kamar operasi, kamar bersalin, ruang rawat intensif sedangkan poliklinik berada di lantai dasar bangunan administrasi (IGD baru).

 
STAFF
  1.  Yusrawati, Prof. Dr. dr.SpOG-KFM
  2. Aladin, dr. Sp.OG (K)
  3. Vaulinne Basyir,Dr. dr. Sp.OG (K)
  4. Bobby Indra Utama, Dr. dr.SpOG(K)
  5. Defrin, Dr. dr.SpOG(K)
  6. Syamel Muhammad, Dr. dr.SpOG (K)
  7. Yanasta Moendanoe, dr. SpOG
  8. Puja Agung Antonius, dr.SpOG
  9. Hudila Rifa Karmia, Dr. dr. SpOG
  10. Dr. dr. H. Joserizal Serudji, SpOG(K)
  11. dr. Hj. Ermawati, SpOG(K)
  12. dr. Syahredi S Adenin, SpOG(K)
  13. dr. Hj. Desmiwarti, SpOG(K)
  14. dr. Dovy Djanas, SpOG(K)
  15. dr. Dedy Hendry, SpOG
  16. dr. Haviz Yuad, SpOG
  17. dr. Roza Sri Yanti, SpOG
  18. dr. Moendale Saputra, SpOG
  19. dr. Ferdinal Ferry, SpOG
  20. dr.Yudha Meriza Kartika,SpOG
Departemen Parasitologi
SEJARAH

Bagian ini Parasitologi didirikan pada tahun 1962 setelah dr. Arnes Aziz mengikuti program teaching staff di Bagian Parasitologi FKUI Jakarta. Kepala Bagian pertamanya adalah Prof. Dr. Sri Oemiyati dari Bagian Parasitologi FKUI Jakarta, dan dr. Arnes Aziz di angkat menjadi Asisten Perguruan Tinggi setelah keluarnya SK dari Depdikbud.

Pada tahun 1963, Drs. Martono dan Dra. Ny. Dee Martono di pindahkan dari Bagian Parasitologi FKUI menjadi dosen tetap Parasitologi FK UNAND. Drs. Martono di angkat sebagai Kepala Bagian. Kemudian, pada tahun 1965 sampai 1969 di mulailah penambahan staf dan tenaga asisten, antara lain :

  1. Med. Djohor (1965)
  2. Med. Rosdiana Safar (1965)
  3. Med. Djohar Ismail (1967)
  4. Med. Muslim (1969)
  5. Med. Surya M. Nur (1969)

Untuk pengembangan bagian, pada tahun 1976 parasitologi mengirim tiga orang staf,  yaitu  dr. Arnes Aziz ke Parasitologi FKUI selama 9 bulan, dr. Djohor ke Thailand selama 6 bulan, dan dr. Surya M. Nur ke Bogor (Seameo) selama 6 bulan.

Tahun 1977 dr. Muslim pindah ke Bagian Mata FK Unand. Kemudian pada tahun 1980, dr. Martono meninggal dunia dan posisi kepala Bagian digantikan oleh dr. Arnes Aziz. Tahun 1981 dr. Ny. Dee Martono pensiun, dan Bagian Parasitologi menambah satu orang staf, yaitu Dra. Nuzulia Irawati, yang kemudian di kirim ke Bagian Parasitologi FKUI di Jakarta untuk mengambil Master di bidang Parasitologi Kedokteran pada tahun 1982.

Tahun 1984 Bagian Parasitologi mengirim dr. Rosdiana Safar ke Malaysia untuk mengikuti program Diploma Applied Parasitology & Entomology selama enam bulan. Pada tahun yang sama Dr. Djohor meninggal dunia di Jakarta.

Tahun 1993, Bagian Parasitologi mendapat tambahan dua orang staf, yaitu Drs. Adrial dan Dra. Hasmiwati yang di angkat sebagai staf LB. Drs. Adrial dan Dra. Hasmiwati berturut-turut diangkat menjadi PNS pada tahun 1994 dan 1995. Tahun 1997 Drs. Adrial dan Dra. Hasmiwati melanjutkan studi ke UGM Yogyakarta untuk mengambil Master of Tropical Medicine dan keduanya kembali pada pertengahan tahun 2000.

Tahun 1998 Bagian Parasitologi mendapat tambahan satu orang staf  lagi, yaitu dr. Nurhayati. Tahun 2000 dr. Nurhayati melanjutkan studi ke Bagian Parasitologi FKUI Jakarta untuk mengambil Master Biomedik dan selesai pada Januari 2003.

 

Tahun 2002 penambahan 1 orang staf yaitu: dr. Nora Harminarti. Tahun 2004 dr. Nora Harminarti melanjutkan studi ke Bagian Parasitologi FKUI Jakarta untuk mengambil Master Biomedik, selesai September 2007.

Tahun 2004 Bagian Parasitologi menambah 2 orang staf kontrak yaitu dr. Selfi Renita Rusjdi dan dr. Rina Gustuti. Dr. Selfi Renita Rusdji diangkat menjadi PNS pada tahun 2005, dan dr. Rina Gustuti tidak memperpanjang kontrak. Pada tahun 2007 dr. Selfi Renita melanjutkan studi Master Biomedik di FK Unand dan selesai pada tahun 2009.

Tahun 2006 dr Taufik Ashal masuk sebagai dosen kontrak, namun akhirnya pindah ke Bagian Jiwa pada tahun 2009. Pada tahun yang sama Bagian Parasitologi menerima satu orang staf lagi yaitu dr. Eka Nofita. dr. Eka Nofita melanjutkan studi Master Biomedik pada 2010 dan selesai pada tahun 2013. Tahun 2021 Bagian Parasitologi mendapat tambahan staf baru dr. Husnil Wardiyah.

 
STAFF
  1. Nuzulia Irawati,Prof. Dr. MS
  2. Hasmiwati, Dr. M.Kes
  3. Adrial, Dr. M.Kes
  4. Selfi Renita Rusjdi, dr. M.Biomed
  5. Nurhayati,Dr. dr. M.Biomed
  6. Nora Harminarti, dr. Sp.Park, M.Biomed
  7. dr. Husnil Wardiyah, S.Ked
  8. Eka Nofita, dr.M.Biomed
Departemen Patologi Anatomi
SEJARAH

Bagian Patologi Anatomi FK-UNAND dirintis pendiriannya oleh dr. Oey Hok Kim pada tahun 1961, yang waktu itu masih berstatus wamil dan bertugas di Rumah Sakit Kodam III Padang. Bagian ini kemudian dikembangkan menjadi Lembaga Patologi FKUNAND pada tanggal 30 Juni 1965 dengan Kepala Bagian pertamanya adalah dr. Oey Hok Kim (Wijaya Hakim). Beliau diangkat menjadi Guru Besar pada tahun 1967 dan tetap memimpin Bagian ini sampai masa pensiunnya tahun 1988. Termasuk sebagai Staf perintis Bagian Patologi Anatomi FK-UNAND adalah dr.Yusril, dr. Hari Purnomo, dr. Zainal Hakim, dr.Asri Todo, dr.Firdaus Iskandar, dr.Bustami Bey, dr.Ali Umar Hamzah, dr.Rusydi Abbas, dr.Muhammad Din. Kemudian dalam pengembangannya diterima angkatan ke-2 yaitu pada era tahun 1970-an, yakni dr. Salmiah Agus, dr.R Z Nizar (pindahan dari Bagian PA FK-UNPAD Bandung) dan dr. Esther H Mashuri.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, perlu dilakukan peningkatan kualitas Staf Bagian, maka usaha untuk itu adalah mengirim Staf Pengajar keberbagai tempat pendidikan. Dr.Asri Todo dikirim ke FK-UI Jakarta tahun 1973 dan mendapatkan Brevetnya tahun 1976, beliau juga mendapatkan kesempatan belajar ke Belanda. Dr. RZ Nizar dikirim ke Singapura tahun 1975 dan dr. Ali Umar Hamzah dikirim ke Semarang tahun 1976, disusul kemudian oleh dr. Muhammad Din dan Dr. Salmiah Agus ke Semarang tahun 1980 dan dr.Esther H Mashuri dikirim ke Singapura tahun 1981.
Kaderisasi berikutnya telah diterima dr. Grace Wijawa Hakim sebagai Staf Pengajar muda pada tahun 1985 dan dikirim ke FK-USU Medan untuk pengambilan Brevetnya, namun kemudian beliau mengundurkan diri. Pada tahun 1999, dr Aswiyanti Asri diterima sebagai Staf Pengajar dan melanjutkan Pendidikan S2 dan Spesialis-1 PA di FKUNDIP Semarang mulai tahun 2000, dan tahun 2005 telah aktif kembali sebagai staf pengajar. Pada tahun 2002 dr. Yenita dan dr Noza Hilbertina diterima sebagai Staf Pengajar, tahun 2005 diterima kembali staf pengajar baru untuk kaderisasi yaitu dr. Henny Mulyani dan dr. Tofrizal. Keempat staf tersebut telah menyelesaikan pendidikan Spesialis-1 PA di Fakultas Kedokteran UNAND dan S2 Biomedik di Fakultas Kedokteran UNAND pada tahun 2010. Pada tahun 2014, dr. Shinta Ayu Intan diterima sebagai staf PA dan sekarang sedang mengikuti pendidikan Spesialis-1 PA di Fakultas Kedokteran UNAND. Saat ini tiga orang staf PA tengah melanjutkan pendidikan S3 di luar dan dalam negeri.
Sejak dibukannya Bagian Patologi Anatomi FK UNAND sebagai salah satu Sentra Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Anatomi pada bulan Juli 2006, sampai saat ini telah menerima 30 peserta didik dan menghasilkan 14 orang alumni. Para alumni tersebut tidak hanya bertugas di propinsi Sumatera Barat, tetapi juga ada yang bertugas di luar Sumatera Barat (Jawa tengah, Riau).

 
STAFF
  1. Yenita, M.Biomed, dr. SpPA
  2. Noza Hilbertina, Dr. dr. SpPA, M.Biomed
  3. Aswiyanti Asri,dr. M.Si, Med, SpPA
  4. Henny Mulyani, dr. SpPA, M.Biomed
  5. Tofrizal, dr. SpPA, M.Biomed, PhD
  6. Shinta Ayu Intan, dr
  7. dr. Loli Devianti, SpPA
Departemen Patologi Klinik
SEJARAH

Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas didirikan pada 1 Maret 1969 dengan supervisi dr. Havid Ardy sampai tahun 1972, kemudian dilanjutkan oleh dr. Marias Marianas sampai tahun 1974. Sebelumnya Bagian Patologi Klinik belum ada dan perkuliahan Patologi Klinik berada dibawah Ilmu Penyakit Dalam. Materi perkuliahan diberikan oleh dr. Julius, SpPD, dr. Hanif, SpPD, dan dr. Syafril Syahbuddin, SpPD. Pada tahun 1969 tersebut sekaligus diangkat 4 orang staf angkatan pertama yaitu: Drs. Med Azwar Nurdin, Drs. Med. Hanifah Maani, Drs. Med. Lillah dan Drs. Med. Yusran Yunus.
Tahun 1971 ke-4 staf Patologi Klinik tersebut diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tahun 1971 tersebut diadakan penambahan staf yakni Drs. Med. Yoesri dan dr. Sofian Saleh. dr. Sofian Saleh selanjutnya pindah ke Jakarta. Tahun 1976 diterima lagi 2 orang staf baru yaitu Dra. Med. Ellyza Nasrul dan Dra. Med. Rismawati Yaswir.

Pada tahun 1973 ini dr. Lillah mengikuti pendidikan di bagian Patologi Klinik FKUI yang dibiayai CMS selama 9 bulan (sampai bulan Maret 1974). Setelah itu dr. Lillah dipercayakan memimpin Bagian Patologi Klinik FK- UNAND untuk pendidikan S1 dan sekaligus sebagai Kepala laboratorium RSUP Dr. M. Djamil untuk pelayanan dan menempati bangunan di kompleks RSUP dr. M. Djamil Padang. Pada tahun 1979 dr. Azwar Nurdin dan dr. Yusran Yunus juga mengikuti pendidikan yang dibiayai CMS di FK UNAIR Surabaya selama 9 bulan. Tahun 1981 dr. Ellyza Nasrul dan dr. Rismawati Yaswir memperdalam Ilmu Patologi Klinik melalui pencangkokan di FKUI selama 6 bulan.

Pada tahun 1988 diadakan Placement Test oleh Board Of Study (BOS) dari Perhimpunan Patologi IAPI yang diikuti oleh 6 staf Patologi Klinik FKUA, dilanjutkan dengan pendidikan spesialis Patologi Klinik 4 orang staf di FKUI. Pada tahun 1989, 4 orang staf mendapatkan brevet Spesialis Patologi Klinik (SpPK) dari FKUI yaitu dr. Azwar Nurdin, SpPK, dr. Hanifah Maani, SpPK, dr. Lillah, SpPK, diikuti oleh dr. Yoesri, SpPK pada tahun 1991. Pada tahun 1991 mendapatkan brevet lagi yaitu dr. Ellyza Nasrul, SpPK yang selanjutnya mengikuti pendidikan S3 menamatkan S3 Kedokteran di FK Unair tahun 2005. Pada tahun 1992, dr. Rismawati Yaswir, SpPK mendapatkan brevet di FK Universitas Padjadjaran Bandung. Setelah itu diterima lagi 2 orang staf dari Lustrum XII Fakultas Kedokteran Universitas Andalas FMIPA yakni Drs. Almurdi, DMM yang mengikuti pendidikan Post Graduate School di Malaysia, (tamat tahun 1992), S2 Mikrobiologi Kedokteran di Universitas Padjadjaran Bandung (tamat 1996), dan melanjutkan S3 Biomedik di FK UNAND (tamat tahun 2015). Dra. Dian Pertiwi, MS mengikuti pendidikan S2 Kimia Institut Teknologi Bandung, (tamat tahun 1991). Pada tahun 1999 penambahan staf baru sebanyak 2 orang yaitu dr. Efrida dan dr. Zelly Dia Rofinda. Pada tahun 1998 Bagian Patologi Klinik FK UNAND membuka Pendidikan Sp1 Patologi Klinik, telah diakreditasi dan diakui oleh Dikti pada Maret 1998.

Pada Tahun 2006 Pemerintah/Depkes membuka kesempatan kepada dokter yang mau bekerja di daerah/ Kab-kota untuk dididik sebagai spesialis Patologi Klinik dengan bantuan dari Bank Dunia kemudian dilanjutkan dengan biaya Depkes (Tubel Depkes).

Tahun 2007, 3 orang staf Patologi Klinik meraih gelar guru besar yaitu Prof. dr. Hanifah Maani, SpPK(K), Prof. Dr. dr. Ellyza Nasrul, SpPK(K) dan Prof. dr. Rismawati Yaswir, SpPK(K). Selain itu pada tahun 2007 itu juga dr. Efrida menyelesaikan pendidikan spesialis Patologi Klinik Combined Degree S2 Kedokteran Dasar di FK Universitas Padjadjaran Bandung dan dr. Zelly Dia Rofinda menyelesaikan pendidikan Spesialis Patologi Klinik di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang.

Untuk pengembangan staf, Drs. Almurdi, DMM, MKes dan dr. Efrida, MKes, SpPK melanjutkan pendidikan S3 Biomedik di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang, sedangkan dr. Zelly Dia Rofinda melanjutkan pendidikan konsultan (Sp2) Minat Bank Darah dan Kedokteran Transfusi di FK Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tahun 2015 Drs. Almurdi, DMM, MKes meraih gelar Doktor, sedangkan dr. Zelly Dia Rofinda, SpPK menyelesaikan pendidikan Sp2 bidang Bank Darah dan Kedokteran Transfusi.

Pada saat ini, Bagian Patologi Klinik memiliki 6 orang staf tetap yaitu Prof. Dr. dr. Ellyza Nasrul, SpPK(K), Prof. dr. Rismawati Yaswir, SpPK(K), Dr. Almurdi, DMM, M.Kes, Dra. Dian Pertiwi, MS, dr. Efrida, MKes, SpPK dan dr. Zelly Dia Rofinda, SpPK(K), dan 4 orang Staf luar biasa yaitu Prof. dr. Hanifah Maani, SpPK(K), dr. Lillah, SpPK(K), dr. Tuty Prihandani, SpPK, dr. Husni, SpPK serta 3 Dosen Pendidik Klinis yaitu dr. Eugeny Alia, SpPK, dr. Desywar, SpPK dan Dr. dr. Rikarni, SpPK(K).

Bagian Patologi Klinik mendidik mahasiswa S1 di FK UNAND dan Sp1 di RSUP Dr. M. Djamil Padang sejak tahun 1998. Sampai saat ini Program Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik FK UNAND telah meluluskan dokter spesialis Patologi Klinik yang tersebar di berbagai Rumah Sakit Umum Daerah, Rumah Sakit Swasta, dan staf pengajar di beberapa pusat pendidikan yang tersebar di Sumatera. Sebagian besar PPDS Patologi Klinik memperoleh Tunjangan Belajar (TUBEL) Kemenkes

 
STAFF
  1. Dwi Yulia,Dr. dr. Sp.PK
  2. Almurdi, DMM,Dr. M.Kes
  3. Efrida, M.Kes, Dr. dr. SpPK (K)
  4. Zelly Dia Rofinda, dr. SpPK(K)
  5. Dian Pertiwi,Dra. MS
  6. Elfira Yusri, dr. MMRS, SpPK
  7.  Husni, dr., SpPK(K)
  8. dr. Atika Indah Sari, S.Ked
  9. dr. Rikarni, SpPK(K)
  10. dr. Desywar, SpPK
  11. Prof. Dr. dr. Ellyza Nasrul, SpPK(K)
  12. Prof. dr. Rismawati Yaswir, SpPK(K)
Departemen Pendidikan Kedokteran (DPK)
SEJARAH

Fakultas Kedokteran (FK UNAND) merupakan salah satu dari lima FK di Indonesia  yang diminta untuk membentuk Bagian Pendidikan Kedokteran (DPK) berdasarkan surat dari Dirjen Dikti No.132-1/HWS-MONE/GEN/VI/2006 Tanggal 20 Juni 2006. DPK Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dibentuk pada bulan September 2006 berdasarkan SK Rektor Universitas Andalas No.1166.a/XII/A/2012 tanggal 6 September 2006, yang beranggotakan 9 orang staf akademik (surat tugas Dekan FK Unand No.9545/H16.2/TU/2007 tanggal 27 Desember 2007). Pada awalnya semua staf yang ditugaskan di DPK adalah staf dosen yang memiliki berbagai latar belakang keilmuan yang berbeda seperti Fisiologi, IKM, Fisika Kedokteran, Patologi Anatomi, Anestesiologi dan Anatomi, tetapi semuanya sudah pernah mengikuti pelatihan atau training of trainer di bidang medical education. Ketua Bagian yang pertama sampai tahun 2013 adalah Prof. Dr. Rahmatina B. Herman, PhD, AIF. Untuk menunjang kegiatan administrasi, ditugaskan satu orang tenaga untuk kesekretariatan.

DPK FK UNAND dibentuk sebagai komponen integral FK UNAND yang berfungsi  untuk mengembangkan Ilmu Pendidikan Kedokteran yang sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Pada tahun 2014, DPK membentuk Student Service Unit (SSU) atau Unit Layanan Mahasiswa (ULM) yang berfungsi memberikan layanan konsultasi bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran bekerja sama dengan penasehat akademik dan tim konseling.

Aktivitas utama DPK FK UNAND dalam pengembangan pendidikan kedokteran dan kesehatan terutama meningkatkan kemampuan staf institusi pendidikan kedokteran dan kesehatan agar dapat melaksanakan pendidikan berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dengan metode pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) secara efektif, melaksanakan asssesment terhadap mahasiswa pendidikan tahap akademik dan profesi, mengembangkan kurikulum sesuai dengan standar yang berlaku, melakukan evaluasi terhadap program pendidikan.

DPK FK UNAND berusaha mewujudkan diri sebagai Center of Excellence untuk pengembangan metode pembelajaran PBL yang disandangkan ke FK UNAND.

 
ANGGOTA
  1. Laila Isrona, dr. M.Sc
  2. Yulistini,dr. M.Med.Ed
  3. Isnindiah Koerniati, Dr. drg.
  4. Mustafa, drg. MS
  5. Westi Permata Wati, dr. S.Ked
  6. Rahma Tsania Zhuhra, dr. M.Pd.Ked
Departemen Psikiatri
SEJARAH

Keberadaan Bagian Psikiatri pada Fakultas Kedokteran Universitas Andalas tidak terlepas dari pembentukan dan perkembangan Rumah Sakit Jiwa Padang, mula-mula dipimpin oleh dr. HB Basyiruddin (alm) terakhir memangku jabatan sebagai Kepala IKes (terakhir guru besar Psikiatri di FK Unpad, Bandung). Selanjutnya dipimpin oleh dr. Jasir Datuk Mudo (terakhir sebagai Kepala Ikes Sumatera tengah). Digantikan kemudian oleh dr. Tjiu Wie Tek, kemudian pindah ke Bogor, dan pengganti selanjutnya adalah dr. Tjiu Kian ham (dr. Paulus Hamdani,psikiater di Semarang). Karena dr. Tjiu Kian Ham mengikuti pendidikan spesialisasi ke Jakarta pada tahun 1972, maka pimpinan berikutnya di pegang oleh dr. Pamusuk Harahap, yang juga merupakan dosen tetap pada Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Setelah beliau wafat tahun 1980 pimpinan RSJ dilanjutkan oleh dr. Darmuis, SpKJ sampai tahun 1993, kemudian dilanjutkan oleh dr. Nazif Manaf, Sp.KJ sampai Januari 2012; pada masa pimpinan dr. H. Nazif Manaf, Sp.KJ nama RSJ diresmikan sebagai RSJ Hasan Basri Sa’anin Padang (RSJ HB Sa’anin). Sejak Januari 2002 direktur RSJ dipegang oleh dr. Heryezi Tahir,Sp.KJ sampai September 2007. Selanjutnya sejak September 2007 sampai sekarang direktur RSJ HB Sa’anin dipegang oleh dr. Kurniawan Sejahtera, Sp.KJ.

Pada mulanya perkuliahan Psikiatri diberikan oleh dosen terbang yang didatangkan dari FKUI, sedangkan Kepaniteraan Klinik dilakukan di Bagian Psikiatri FKUI. Sebagai dosen terbang telah datang ke Padang yaitu dr. Tarmizi, Kamal, dr. Michael Bharya, dr. AJ Hukom dan dan Lim Lay Hok.

Sekembalinya dr. Yaunin Ma’arif dari pendidikan Spesilisasi maka pada September 1972 berdirilah Bagian Psikiatri FK Unand. Dan dengan demikian Kepaniteraan Klinik mahasiswa FK Unand dilaksanakan di RSJ Padang untuk rawat inap, sedangkan untuk rawat jalan dilaksanakan di RS dr. M. Djamil dan RSJ Padang.

Dengan dibentuknya unit rawat inap Psikiatri di RS. Dr. M. Djamil pada bulan November 1996, maka sejak bulan Desember 1986 kepaniteraan klinik untuk rawat jalan rawat inap dilaksanakan di RS dr. M. Djamil dan RSJ Padang.

Dalam perkembangan Bagian Psikiatri sangat dibantu oleh partisipasi aktif dari tenaga yang bekerja pada RSJ Prof. dr. Hasan Basri Sa’anin, (status RSJ Padang ditingkatkan sejak tahun 1993 menjadi RSJ Pusat) dan RS. dr. M. Djamil, demikian juga dengan tenaga yang sudah pensiun masih tetap mengabdikan dirinya dalam kegiatan pendidikan maupun pelayanan.

Salah satu staf Psikiatri, dr. Adnil Edwin Nurdin, Sp.KJ telah menyelesaikan pendidikan S3 pada FK Unair Surabaya, dimana sebelumnya tahun 1985 beliau telah mengikuti “Advanced Course of Geriatry Psychiatry” di Adelaide. Sementara itu dr. Amel Yanis melanjutkan pendidikan Sp2 dan Psikiatri Anak di FKUI. Saat ini Bagian Psikiatri FK Unand sudah mendapat pengakuan pelaksanaan PPDS Psikiatri dengan bapak angkat FKUI.

 

STAFF
  1. Taufik Ashal,dr. SpKJ
  2. Eldi Sauma. dr, Sp.KJ
  3. Yaslinda, Dr. dr. SpKJ
  4. Amel Yanis, Dr. dr. SpKJ(K)
  5. Rini Gusyaliza, dr.M.Ked, KJ, Sp.KJ
Departemen Psikologi
STAFF
  1. Rozi Sastra Purna, Dr. S.Psi, M.Psi.Psikolog
  2. Yantri Maputra, M.Ed, PhD
  3. Fitria Rahmi, S.Psi, M.Psi
  4. Sartana, S.Psi, MA
  5. Amatul Firdausa Nasa, S. Psi, M. Psi. Psikolog
  6. Mafaza, S. Psi, M. Sc
  7. Liliyana Sari, S.Psi, M.Sc
  8. Siska Oktari, S. Psi, M. Psi. Psikolog
  9. Vivi Amalia, S.Psi, M.Psi
  10. Lala Septiyani Sembiring, S.Psi, M.Psi
  11. Nelia Afriyeni, S.Psi, MA
  12. Dwi Puspasari, S.Psi, M.Psi
  13. Rani Armalita, S. Psi, MA
  14. Tri Rahayuningsih, S. Psi, MA
  15. Nila Anggreiny, S.Psi, M.Psi
  16. Meria Susanti, M.Psi
  17. Septi Mayang Sarry, M.Psi
  18. Diny Amenike, S.Psi, M.Psi
  19.  
Departemen Pulmonologi
SEJARAH

Bagian Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand) berdiri sejak tahun 1970 atas saran Consortium of Medical Siences (CMS) saat melakukan visitasi ke FK Unand. Consortium of Medical Siences menganjurkan untuk memanfaatkan Balai Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Paru (BP4)–yang saat itu dipimpin oleh dr. Ilyas H. Dt. Batuah, SpP, berlokasi di Jalan Ahmad Karim Bukittinggi–sebagai tempat pendidikan.

Pendidikan Spesialis Pulmonologi di FK Unand dimulai tahun 1972 dengan diterimanya dr. Taufik sebagai peserta pertama. Proses pendidikan saat itu dilaksanakan dengan metode lama, dimana peserta didik diangkat sebagai asisten dan membantu pengelolaan pasien di bawah bimbingan langsung dari dr. Ilyas H. Dt. Batuah, SpP. Beberapa kompetensi yang tidak biasa diajarkan di Bukittinggi karena keterbatasan sarana dan prasarana diberikan dengan cara magang ke RS Persahabatan Jakarta. Tahun 1973, diterima peserta kedua yaitu dr. Herman Safar.  Dua tahun berikutnya diterima lagi dua orang asisten yang akan didik sebagai calon dokter spesialis paru yaitu dr. Yusrizal Chan dan dr. Zailirin YZ. Setelah menamatkan proses pendidikannya sebagai dokter spesialis paru, keempat nama diatas diangkat menjadi staf pengajar di Bagian Pulmonologi FK Unand.

Pada tahun 1985 direncanakan pelaksanaan pendidikan spesialisasi Pulmonologi dengan sistim yang baru. Proses pembentukan Program Studi Pulmonologi dimulai dengan visitasi pertama oleh Prof. dr. Rasmin Rasyid, SpP dan dr. Anwar Yusuf, SpP dari Kolegium Pulmonologi. Setelah visitasi pertama, Pulmonologi FK Unand disetujui  untuk melaksanakan pendidikan awal PPDS Pulmonologi dengan berbapak angkat ke Bagian Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan dianjurkan untuk melengkapi segala kekurangan  yang ditemukan pada visitasi pertama. Tahun 1991 bagian Pulmonologi FK unand yang selama ini berkedudukan di RSAM Bukittinggi, dipindahkan oleh Dekan FK Unand (Prof. dr Yulius, Sp.PD-KGEH) ke RSUP M. Djamil Padang karena sudah ada bangsal dan poli paru, namun pendidikan mahasiswa yang menjalani kepaniteraan klinik (co-as) di Bagian Paru RSAM masih tetap dipertahankan. Tahun 1998 dilakukan \visitasi kedua dengan hasilnya Bagian Pulmonologi FK Unand diakui sebagai pusat pendidikan penuh, untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis Pulmonologi 1 (SP-1) melalui SK Dirjen DIKTI Departemen P&K No. 357/DIKTI/Kep/1998. Pada bulan Juli 1999 dimulailah proses pendidikan PPDS Pulmonologi di FK Unand dengan diterimanya dr. Nilas Warlem dan dr. Dewi Wahyu Fitrina Sebagai peserta PPDS angkatan pertama. Tahun 2004 setelah lima tahun berjalan dengan sistem pendidikan baru, Bagian Pulmonologi FK Unand mewisuda lulusan pertamanya yaitu dr. Oea Khairsyaf, SpP.

Setelah pensiun, Prof. dr. Ilyas H. Dt. Batuah SpP digantikan oleh Prof. dr. Taufik, SpP (K) menjabat Kepala Bagian Paru sampai tahun 1996. Pengganti berikutnya berturut-turut adalah dr. Zailirin YZ, SpP(K), dr. Yusrizal Chan, SpP(K), dr. Irvan Medison, SpP(K), dan DR. dr. Masrul Basyar, SpP(K) yang masih menjabat Kepala Bagian Paru sampai saat saat ini. Staf pengajar di Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK Unand sebanyak 12 orang staf pengajar di RS pendidikan utama dan 5 orang lagi staf dari RS jejaring pendidikan serta dibantu oleh 2 orang tenaga kependidikan. Suatu peristiwa penting dalam perjalanan sejarah Bagian Pulmonologi terjadi pada tanggal 24 Januari 2008, ketika dr. Taufik dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap Bidang Pulmonologi di FK Unand. Pada tanggal 21 Juli 2017, dr. Masrul Basyar,SpP(K) dilantik sebagai Doktor pertama bagian Pulmonologi FK Unand.

 
STAFF
  1. Dewi Wahyu Fitrina,dr. SpP (K)
  2. Sabrina Ermayanti, dr. Hj. SpP(K)
  3. Yessy Susanty Sabri, dr.SpP(K)
  4. Russilawati, dr. SpP
  5. Fenty Anggrainy,dr. SpP
  6. Deddy Herman,dr. SpP(K), FCCP, FAPSR, CMH
  7. dr. Oea Khairsyaf, SpP(K)
  8. dr. Masrul Basyar, SpP(K)
  9. dr. Irvan Medison, SpP(K)
  10. dr. Afriani, Sp.P(K)
  11. dr. Dessy Mizarti, Sp.P(K)
Departemen Radiologi
SEJARAH

Bermula dengan sebuah pesawat Roentgen, dikerjakan oleh seorang penata Roentgen di tahun 1950-an, pemeriksaan Roentgen sudah mulai berjalan, seiring dengan berdirinya rumah sakit dengan nama RSU Megawati di Jalan Gereja, Padang (SMP Santa Maria sekarang). Hasilnya sudah bisa memenuhi permintaan dokter yang memerlukan pemeriksaan Roentgen (akhir-akhir ini kata “Roentgen” seakan hilang dari khazanah kata kedokteran, berganti dengan kata “ radiologi “ bahkan dengan kata “imejing“). Lalu berangsur-angsur, sesuai dengan perjalanan waktu, jenis pemeriksaan makin beragam dengan berbagai jenis pesawat dan mesin Roentgen, kalau sebelumnya orang hanya kenal dengan nama “Pak Ramli“ sebagai tenaga “ahli“ di bagian Roentgen, maka sejak tahun 1967 dengan kedatangan dr. Darwin Arsyad, (waktu itu pertengahan tahun 1960-an) pelayanan radiologi yang dapat diberikan makin banyak dan makin beragam sehingga dengan sendirinya kepercayaan akan hasil kerja Roentgen makin terbangun.

Apalagi sejak jajaran dokter spesialis radiologi diperkuat dengan kedatangan dr. Khaidir Kasim di tahun 1970-an, maka kemampuan bagian atau unit radiologi makin tertantang untuk berkembang, baik sebagai instusi pendidikan maupun sebagai institusi pelayanan kedokteran. Maklum saja karena unit radiologi rumah sakit ini berada di bawah dua kendali induk yaitu rumah sakit umum Departemen Kesehatan, dan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Kini unit radiologi disebut sebagai SMF dan Instalasi Radiodiagnostik Radioterapi dilihat dari sisi RSUP Dr. M. Djamil, dan disebut Bagian Radiologi bila dilihat dari sisi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Itu dilihat dari status, administrasi unit radiologi dan FK, bagaimana SDM dan teknologi?

Juga terjadi perkembangan yang berarti, terutama dari sisi kwantitas pesawat diagnostik dan terapi. Sampai sekarang ini, Instalasi Radiodiagnostik-Radioterapi (disingkat saja Instalasi RDRT) belum mempunyai pesawat Angiografi, yang seharusnya sebagai “ teaching hospital “ dengan akreditasi A, sudah punya fasilitas radiologi tersebut.

Sampai tahun 2015 ini unit diagnostik sudah memiliki pesawat CT Scan 6 slice, pesawat mammografi, panoramik dan beberapa unit pesawat USG, BW maupun Color Doopler. Alat terbaru yang dimiliki unit diagnostik adalah MRI 1.5 T dan CT scan 128 slice yang insyaAllah akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2015.

Sementara itu unit radioterapi juga melengkapi diri, dengan pesawat – pesawat Cobalt 60, dilengkapi dengan pesawat Simulator dan TPS.

Dengan keberagaman fasilitas sarana, diagnostik dan terapi di Instalasi Radiodiagnostik-Radioterapi sudah lengkap, sehingga mestinya tidak perlu lagi penderita di Sumatera Bagian Tengah ini dirujuk ke Jakarta atau lari mencari pertolongan ke Johor atau ke Singapura.

Sejak akhir tahun 1980-an dan awal 1990-an, SDM radiologi diperkuat oleh dua orang spesialis radiologi lagi, yaitu dr. Mukhtazar Sp. Rad untuk diagnostik, dan dr. Risman Khamas, Sp.Rad, Onk yang bertanggung jawab mengelola unit radioterapi. Tenaga madya juga mulai lengkap, bahkan di antara mereka ada yang sudah mendapat pelatihan khusus di dalam maupun di luar negeri. Sedangkan pada tahun 2000 bertambah lagi dokter spesialis radiologi yaitu dr. Sylvia Rachman, Sp.Rad(K), pada tahun 2002 dr. Rozetti, SpRad dan pada tahun 2003 dr.Yanuel Aziz, SpRad (Bukittinggi).

Sejak meninggalnya Prof. dr. H. Darwin Arsyad (tahun 2000) dan dr. H. Khaidir Kasim (tahun 2001), dr. Muchtazar, SpRad (tahun 2006) tenaga medis dokter spesialis yang ada bertambah dengan dr. Lila Indrati, SpRad (2009), dr.Tuti Handayani, SpRad (2014) dan pada akhir 2015 ini bertambah satu orang lagi di unit radiologi diagnostik yaitu dr. Dina Afriani Rusdi, SpRad. Di unit radioterapi, dr. Risman Khamas, Sp.Rad, Onk telah pensiun sejak tahun 2009 yang kemudian digantikan oleh dr. Enrico, SpRad,Onk (tahun 2011-2015), saat ini terdapat satu dokter spesialis yaitu dr. Novita Ariani. SpRad, Onk (2015). Sedangkan untuk Kedokteran Nuklir, SDM Radiologi diperkuat dengan Dr. dr. Aisyah Elliyanti, SpKN, M.Kes. Saat ini di bagian radiologi menerima stase PPDS dari bagian lain seperti PPDS neurologi, PPDS THT-KL, PPDS anak dan PPDS paru Unand.

 

STAFF
  1. Aisyah Ellyanti, Prof. Dr. dr. SpKNTM, SubSp.Onk(K), M.Kes
  2. Dina Afriani Rusjdi, dr.Sp.Rad
  3. Novita Ariani, dr. SpOnk.Rad
  4. Tuti Handayani, dr. SpRad
  5. Yulia Kurniawati, dr. SpKN-TM(K),FANMB
  6. Fathiya Juwita Hanum, dr.SpOnk, Rad
  7. Sylvia Rahman, SpRad
  8. Rozetti, Sp.Rad
Departemen THT-KL
SEJARAH

Bagian THT-KL sebagai salah satu bagian dan SMF di Fakultas Kedokteran UNAND/ RSUP. Dr. M. Djamil Padang yang terdiri dari sembilan subbagian bertujuan menjadi salah satu pusat layanan dan pendidikan ilmu kesehatan THT-KL yang terkemuka dan bermartabat di Indonesia dengan menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian serta pelayanan yang berkualitas tinggi, berkesinambungan,  efisien dan efektif. Kami menjalankan ketiga unsur pekerjaan klinis, pendidikan dan penelitian secara seimbang.

Sebagai pusat rujukan di sumatera bagian tengah, kami berusaha meningkatkan pelayanan dengan melakukan peningkatan profesionalisme sumber daya manusia (SDM) serta melengkapi sarana dan prasarana penunjang diagnostik dan terapi.

Saat ini kami telah melakukan pelayanan rawat jalan dan rawat inap serta operasi baik emergensi maupun elektif. Pada pelayanan rawat jalan di poliklinik THT-KL RS.Dr.M. Djamil, disamping pemeriksaan THT rutin, sudah dilengkapi pemeriksaan nasoendoskopi, mikroskop, telelaringoskopi, tes alergi serta nasolaringoskopi fleksibel. Berbagai operasi THT-KL telah rutin dilakukan seperti tonsilektomi, tonsiloadenoidektomi, trakeostomi, septoplasti, timpanoplasti, timpanomastoidektomi, Fungtional Endoscopic Sinus Surgery (FESS), laringektomi, Neck Dissection, Laringoskopi, Esofagoskopi, Bronkoskopi, rinoplasti, parotidektomi, ORIF pada fraktur maksilofasial, labiopalatoplasty dan operasi tumor kepala dan leher.

Bagian THT-KL Universitas Andalas telah melaksanakan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) mandiri sejak Juli 2008.

 

STAFF
  1. Sukri Rahman, Dr. dr. SpTHT-KL(K), FICS
  2. Al Hafiz, dr. SpTHT-KL (K)
  3. Dolly Irfandy, dr. SpTHT-KL (K)
  4. Ade Asyari, dr. SpTHT-KL
  5. Novialdi, SpTHT-KL(K)
  6. Bestari Jaka Budiman, SpTHT-KL(K)
  7. Effy Huriyati, SpTHT-KL (K)
  8. Jacky Munilson, SpTHT-KL (K)
  9. Rossy Rosalinda, SpTHT-KL
  10. Nirza Warto, SpTHT-KL
  11. Yan Edward, SpTHT-KL
  12.  

di Lingkungan FK UNAND

 

Pimpinan Departemen

Sumber : SK Rektor Nomor : 844/UN16.R/KPT/VI/2023
Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua dan Sekretaris Departemen Fakultas kedokteran Universitas Andalas Periode 2023-2028
(Download SK)

Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif
Ketua :Dr.dr. Beni Indra, SpAN-TI
Sekretaris :dr. Yulinda Abdullah, Sp.An-TI
Departemen Anatomi
Ketua :Dr.dr. Afdal, SpA.,M.Biomed
Sekretaris :dr. Tuti Lestari, SpB
Departemen Biokimia
Ketua :dr. Husnil Kadri, M.Kes
Sekretaris :dr. Rauza Sukma Rita, Ph.D
Departemen Farmakologi
Ketua :dr. Rahmatini, M.Kes
Sekretaris :dr. Liganda Endo Mahata, M.Biomed
Departemen Fisiologi
Ketua :dr. Yose Ramda Ilhami, SpJP(K)
Sekretaris :dr. Miftah Irramah, M.Biomed
Departemen Forensik dan Medikolegal
Ketua :dr. Citra Manela, Sp.F
Sekretaris :dr. Noverika Widasari, Sp.FM
Departemen Histologi
Ketua :Dr. dr. Malinda Meinapuri, M.Si.Med
Sekretaris :dr. NitaAfriani, M.Biomed
Departemen Ilmu Bedah
Ketua :Dr. dr. Alvarino, SpB, SpU(K)
Sekretaris :dr. Rahmat Taufik, SpB(K)Onk
Departemen Ilmu Gizi
Ketua :dr. Ulya Uti Fasrini, M.Biomed
Sekretaris :dr. Rahmani Welan, M.Biomed
Departemen Psikiatri
Ketua :Dr.dr. Amel Yanis, SpKJ(K)
Sekretaris :dr. Trisna Marni, SpKJ
Departemen Pendidikan Kedokteran
Ketua :dr. Laila Isrona, M.Sc
Sekretaris :dr. Rahma Tsania Zhuhra, M.Pd.Ked
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
Ketua :Dr. dr. Finny Fitry Yani, SpA(K)
Sekretaris :dr. Amirah Zatil Izzah, SpA(K)
Departemen Dermatologi dan Venereologi
Ketua :Dr. dr. Satya Wydya Yenny , Sp.KK (K ).,M .Ag ,FINSDV ,FAADV
Sekretaris :dr. Tutty Ariani, Sp.DV
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas
Ketua :Dr.dr. Rosfita Rasyid, M.Kes
Sekretaris :dr. Ida Rahmah Burhan, MARS
Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Ketua :Dr.dr. Hendriati, SpM(K)
Sekretaris :dr. Weni Helvinda, SpM(K)
Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Ketua :Dr. dr. Raveinal, SpPD-KAI,.,FINASIM
Sekretaris :dr. Rudy Afriant, SpPD-KHOM., FINASIM
Departemen Neurologi
Ketua :Prof. Dr. dr. Yuliarni Syafrita, SpS(K)
Sekretaris :dr. Reno Bestari, SpN
Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler
Ketua :dr. Hauda El Rasyid, SpJP(K)
Sekretaris :dr. Mefri Yanni, SpJP(K)
Departemen Mikrobiologi
Ketua :dr. Linosefa, SpMK
Sekretaris :dr. Syandrez Prima Putra, M.Sc
Departemen Obstetri dan Ginekologi
Ketua :Dr.dr.Bobby Indra Utama, SpOG.Subsp.Urogin.Re
Sekretaris :Dr.dr. Roza Sri Yanti, SpOG.Subsp.K.FM
Departemen Parasitologi
Ketua :dr. Selfi Renita Rusjdi, M.Biomed
Sekretaris :dr. Eka Nofita, M.Biomed
Departemen Patologi Anatomi
Ketua :Dr.dr. Henny Mulyani, SpPA.,M.Biomed
Sekretaris :dr. Yenita, SpPA(K)., M.Biomed
Departemen Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium
Ketua :Dr. dr. Zelly Dia Rofinda, SpPK(K)
Sekretaris :dr. Nanda Oktavia, SpPK
Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
Ketua :dr. Afriani, SpP(K)Onk,FISR
Sekretaris :dr. Fenty Anggrainy, SpP(K)FAPSR, FISR
Departemen Radiologi, Radioterapi, dan Kedokteran Nuklir
Ketua :dr. Lila Indriati, Sp.Rad
Sekretaris :dr. Yulia Kurniawati, SpKN_TM(K),FANMB
Departemen THT-BKL
Ketua :dr. Jacky Munilson, SpTHT_KL(K), FICS
Sekretaris :Dr.dr. Effy Huriyati, SpTHT-KL(K)
Languages »