Guru Besar FK UNAND Serukan Kembali Evaluasi Kebijakan Kesehatan Nasional
[FK UNAND, Padang] – Para Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Andalas kembali menyuarakan keprihatinan terhadap arah kebijakan kesehatan nasional dalam forum bertajuk “Guru Besar Indonesia Berseru Jilid 2”. Acara yang berlangsung di Aula FK Jati pada (12/06), forum ini menjadi panggilan perhatian serius atas potensi menurunnya mutu pendidikan kedokteran di Indonesia akibat diberlakukannya UU Kesehatan No. 17 Tahun 2023.
Orasi mahasiswa disampaikan oleh Faisal Alfikri dari BEM FK UNAND, yang menyuarakan kekhawatiran generasi muda terhadap masa depan profesi dokter dan arah kebijakan kesehatan nasional yang dinilai tidak partisipatif.
Sorotan hukum terhadap UU No. 17/2023 disampaikan oleh Dr. Khairul Fahmi, S.H., M.H., yang menyoroti potensi pelanggaran terhadap prinsip-prinsip akademik dan independensi institusi pendidikan kedokteran.
Puncak acara ditandai dengan pembacaan surat pernyataan sikap oleh Prof. Dr. dr. Masrul, Sp.GK, yang menyuarakan keprihatinan Guru Besar terhadap arah kebijakan dan tata kelola kesehatan nasional.
Sebagai perwakilan forum, Prof. Masrul menegaskan, “Kami tidak lagi dapat mengembalikan kepercayaan kami kepada Menteri Kesehatan …” dan mendesak kejelasan serta evaluasi kebijakan berbasis bukti ilmiah bersama semua pemangku kepentingan.
Forum ini merupakan kelanjutan aksi awal yang dilakukan pada 20 Mei 2025—diikuti jawaban dari pemerintah berupa evaluasi pada Oktober melalui saluran hukum seperti judicial review dan Mahkamah Konstitusi
Forum Guru Besar FK Unand menegaskan kembali bahwa perubahan besar dalam kebijakan pendidikan kedokteran tidak boleh dilakukan secara impulsif. Mereka meminta evaluasi komprehensif UU Kesehatan No. 17/2023 dan prioritas pada kualitas dan integritas pendidikan dokter—sebuah langkah krusial untuk menjaga kepercayaan publik dan keberlanjutan layanan kesehatan nasional.