2nd Andalas International Conference of Midwifery

2nd Andalas International Conference of Midwifery

Program Studi Kebidanan Program Magister menyelenggarkan 2nd Andalas International Conference of Midwifery dengan tema Interprofessional Collaboration to Improve the Quality Services of Maternal and Neonatal Health in the Society Era 5.0 secara online via zoom pada Sabtu-Minggu (2-3/9)

Andalas International Conference of Midwifery (AICM) merupakan agenda tahunan yang rutin diselenggarakan oleh Program Studi Kebidanan Program Magister setiap tahunnya dengan mengangkat tema yang berbeda-beda dan  tahun ini dipilih tema kekinian terkait perkembangan profesi bidan saat ini yaitu Interprofessional Collaboration to Improve the Quality Services of Maternal and Neonatal Health in the Society Era 5.0.

Diketuai oleh Dr. dr. Vaulinne Basyir, Sp.OG (K) acara yang diikuti oleh 477 peserta webinar dan 12 peserta Oral presentation ini di apresiasi oleh Mentri Kesehatan Republik Indonesia Bapak  Ir. Budi Gunadi Sadikin. CHFC beliau mengatakan “saya apresiasi atas konfrensi internasional kebidanan 2 di Universitas Andalas tahun ini, saya berharap rekan-rekan sekalian dapat menikmati waktu bersama dan berbagi pengetahuan dan wawasan. Saya mengajak kita semua untuk melakukan kolaborasi, bekerja keras dan optimis untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia”.

Pada sesi selanjutnya sambutan pak rektor di wakilkan wakil rector II Bapak Prof. DR. Wirsma Arif Harahap, SPB (K) yang mengapresiasi kegiatan AICM 2 dengan mengatakan “Kami sangat senang dan mendukung acara ini, mudah-mudahan acara ini dapat memberikan masukan bagi kita semua,semoga kegiatan ini maju terus dan dapat memberikan input dan masukan bagi kita semua”.

 

Hal ini juga di sampaikan oleh Dekan Fakultas Kedokteran universitas Andalas Bapak Dr.dr Afriwardi, SH, Sp.KO,MA yang selalu mendukung kegiatan FK UNAND beliau menyatakan “dengan adanya konfrensi internasional AICM 2 yang di lakukan oleh s2 kebidanan unand ini kita dapat berbagi dengan teman kesehatan kita yang berada pada pelayanan di lini terdepan untuk mendapatkan kesempatan update ilmu dari acara ini agar dapat mengetahui kolaborasi tenaga kesehatan dalam pelayanan”.

Kemudian Postgraduated Midwifery program of FK unand Bapak Dr.dr.Joserizal Serudji,SpOG. Subsp. Fetomaternal. Menyampaikan “sebagai latar blakang masalah kematian maternal antenatal adalah issue utama saat ini yang butuh perhatian di Indonesia karena menurunkan nya sulit berhasil, data tahun 2020 masih terjadi 189 kematian ibu per 100 ribu kelahiran hidup”.

Keynote speaker Indonesia Midwifery Education Association Ibu Dra.Jumiarni Ilyas, M.Kes turu memberikan apresiasi dengan sambutan “dalam mendukung praktek kolaborasi interpersonal dalam topik acara ini sangat bagus untuk menguatkan kolaborasi terhadap tenaga kesehatan yang harus di persiapkan dalam prespektif kolaborasi”.

Dengan dilaksanakannya Kegiatan The 2nd Andalas International Conference Of Midwifery 2023 dengan Tema “Interprofesional Collaboration to Improve the Quality Service Of Maternal and Neonatal Health in the Society Era.5.0” di harapkan dapat terbentuk dan terjalin kolaborasi antar tenaga kesehatan demi upaya meningkatkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat Indonesia dan sebagai update ilmu bagi peserta webinar dalam menambah pengetahuan serta silaturahmi Stakeholder.

Kegiatan ini juga mengundang para narasumber Hebat dari berbagai negara dan Institusi, dalam acara ini juga diisi dengan sesi diskusi antara peserta dengan para narasumber internasional oleh Dr. Andrea Gilkison yang merupakan Associate Profesor Midwifery (New Zealand) yang membawakan topik berjudul “Situation Of Maternal and Neonatal Services in the Society”, setelah itu kami mempunyai narasumber Kristen Graham yang merupakan Australian National University & Flinders University Australia dalam hal ini mengirimkan video dengan topik materi “Competencies and Challenges for Midwives in the Society”  dan narasumber Nasional dr. Lovely Daisy, MKM yang merupakan Ministry of Health of the Republic of Indonesia yang dalam hal ini membawakan topik berjudul “Regulation and Application of Digital Technology in Maternal and Neonatal Health”, selanjutnya ada Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG Subp.Obginsos,PhD berasal dari Universitas Indonesia yang membawakan topik berjudul “Model of Interprofessional Collaboration Services”. Setelah itu ada Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed.,SpOG Subsp ObginsosPhD berasal dari Universitas Gadja Mada yang dalam hal ini membawakan topik berjudul “Interprofesional Education and Collaboration in Improving the Quality of Midwifery Education” Kemudian ada Hasnawati Amd.Keb,SKM,MM yang merupakan Indonesian Midwives Association dalam hal ini membawakan topik berjudul “The Government and Profesional Association’s Roles to Minimize Ethical Violations in the Health Profession, Kemudian ada Prof. Dr. dr. Masrul, Msc. SpGK berasal dari Universitas Andalas yang dimana dalam hal ini membawakan topik berjudul “Innovation to Improve the Quality of Maternal and Neonatal Services”. Kemudian ada Prof. Dr. dr. Yusrawati SpOG. Subsp.Fetomaternal yang berasal dari Universitas Andalas dalam hal ini membawakan topik berjudul “Priority Program for the Prevention of Malnutrition in Women’s Reproductive Health”. Setelah itu ada Gita Nirmala Sari Ph.D,Med.Sc,M.Keb. yang berasal dari Indonesian Midwifery Education Association yang mana dalam hal ini membawakan topik berjudul “Competencies and Challenges for Midwives in the Society Era 5.0 in Indonesia”.

Acara kegiatan The 2nd Andalas International Conference Of Midwifery 2023 dengan Tema “Interprofesional Collaboration to Improve the Quality Service Of Maternal and Neonatal Health in the Society Era.5.0” di tutup pada 3 september 2023 dengan sukses memberikan ilmu  bagi kita semua.

Dalam penyampaian materinya, Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG. Subsp.Obginsos menyampaikan bahwa di era perkembangan masyarakat 5.0, profesi bidan memegang peranan penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. kolaborasi interprofesional mut;ak diperlukan agar pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat menjadi maksimal, dan perkembangan teknologi di era masyarakay 5.0 ini tidak akan menggantikan posisi bidan dalam struktur pemberi pelayanan kesehatan, melainkan perkembangan teknologi saat ini akan mampu memberikan ruang yang lebih bagi bidan untuk mengembangkan profesi bidan kepada masyarakat.

Languages »