SCARS 2024: Mengaitkan Seni dengan PenyembuhanTrauma Fisik dan Mental

SCARS 2024: Mengaitkan Seni dengan Penyembuhan Trauma Fisik dan Mental

[PADANG – FK UNAND] Rumah seni berhasil menyelenggarakan acara bernama SCARS (Scientific and Arts of Rumah Seni) pada 17 Februari 2024 dengan rangkaian kegiatan berupa seminar nasional dengan Tema “Peran Seni dalam Proses Penyembuhan Trauma Fisik dan Mental”. Acara ini diselenggarakan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat umum mengenai adanya peran seni dalam penyembuhan trauma fisik dan mental serta sebagai bentuk upaya memperkenalkan UKM Rumah Seni BEM KM FK UNAND kepada khalayak umum. Selain mendapatkan pengetahuan baru yang bermanfaat, peserta SCARS juga mendapat kesempatan untuk menyaksikan penampilan teater musikal yang eksklusif, karya orisinil hasil dari kolaborasi empat divisi yang ada di UKM Rumah Seni BEM KM FK UNAND (Divisi vokal, musik, tari, dan teater).

Pada Sabtu (17/2/2024) telah terlaksananya acara SCARS (Scientific and Arts of Rumah Seni) di Adzkia Convention Center dan dihadiri oleh 184 orang peserta. SCARS merupakan acara besar UKM Rumah Seni BEM KM FK UNAND yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali dan berisi rangkaian kegiatan seminar ilmiah disertai dengan pertunjukan seni yang ditampilkan langsung oleh empat divisi yang ada di UKM Rumah Seni BEM KM FK UNAND, yakni divisi vokal, musik, teater, dan tari. Pada tahun ini, SCARS mengangkat tema “Peran Seni dalam Proses Penyembuhan Trauma Fisik dan Mental” dan diisi oleh pemateri Ibu Dr. Tuti Rahmi
S.Psi., M.Si., Psikolog yang merupakan ketua HIMPSI (Himpunan Psikologi) wilayah SUMBAR dan Ibu Dr. dr. Arina Widya Murni, Sp.PD, M.Kes, FINASIM sebagai dokter spesialis penyakit dalam konsultan psikosomatis.

Acara ini diawali dengan open gate pada jam 09.00. Acara dibuka dengan tari pasambahan oleh divisi tari dilanjutkan dengan pembukaan oleh MC, pembacaan Al-Quran, serta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne KM FK UNAND. Agenda selanjutnya adalah penyampaian kata sambutan oleh beberapa tokoh penting dalam terlaksananya acara ini, yakninya ketua pelaksana SCARS, saudara Fakhri Atdha Mera Karana; Direktur Eksekutif Rumah Seni BEM KM FK UNAND, saudara Muhammad Lisanush Shidqi; Ketua Umum KM FK UNAND, saudara Kevin Ramiro Mahendra; Pembina Rumah Seni BEM KM FK UNAND, Bapak drg. Mustafa Noer, MS. Lalu acara ini dibuka secara resmi oleh Manajer Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni FK UNAND, Ibu Dr. dr. Netti Suharti, M.Kes.

Setelah dilaksanakannya pembukaan acara, maka dimulailah seminar sesi pertama oleh Ibu Dr. Tuti Rahmi S.Psi., M.Si., Psikolog dengan judul “Bagaimana Seni Berpengaruh dalam Pengobatan dan Rehabilitasi Trauma Mental.” Respon penonton terlihat antusias saat menyimak penjelasan dari ibu Tuti karena tidak hanya memaparkan materi, sesekali Ibu tuti juga berinteraksi bersama peserta dengan memberikan games ataupun melemparkan pertanyaan terkait materi ini, sehingga penonton tetap dapat berkonsentrasi dan menyimak seminar hingga selesai.

Seminar sesi dua dilaksanakan setelah ditampilkanya setengah penampilan dari teater musikal dengan judl seminar “Bagaimana Seni Berpengaruh dalam Pengobatan dan Rehabilitasi Trauma Fisik.” Tak jauh berbeda dengan sesi pertama tadi, pada sesi ini Ibu Dr. dr. Arina Widya Murni, Sp.PD, M.Kes, FINASIM dapat membuat peserta antusias serta memfokuskan perhatianya dengan senam dan nyanyian, sehingga tidak hanya menganggukan kepala tanda paham akan penjelasan Ibu Arina, peserta juga terlihat tertawa dan senang. Sesi ini diakhiri dengan bersama-sama menyanyikan lagu “Can’t Smile Without You.” Selesainya seminar sesi dua diikuti dengan penampilan lanjutan dari teater musikal tadi.

SCARS mempersembahkan penampilan teater musikal yang dalam proses pembuatan naskah, lagu, serta keseluruhan penampilan dirancang sendiri oleh anggota UKM Rumah Seni BEM KM FK UNAND sehingga dapat dikatakan bahwa drama teater ini merupakan karya orisinil dari UKM Rumah Seni BEM KM FK UNAND. Penampilan ini berjudul “Mangata” yang menceritakan tentang persahabatan empat orang sekawan pencinta musik disertai dengan konflik yang tentunya dapat mengombang-ambingkan emosi penonton. Acara ini diakhiri dengan penampilan flashmob yang akhirnya mengembalikan mood penonton menjadi kembali bahagia dengan nyanyian serta gerakan yang ceria.

Kontributor:
Panitia SCARS 2024

Languages »