Lakukan Pengabdian kepada Masyarakat, FK UNAND Investigasi Kejadian Luar Biasa Diare di Kabupaten Pesisir Selatan

Lakukan Pengabdian kepada Masyarakat, FK UNAND Investigasi Kejadian Luar Biasa Diare di Kabupaten Pesisir Selatan

Saat ini, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, mengalami situasi darurat akibat Kejadian Luar Biasa (KLB) diare yang belum mereda sejak akhir April 2024. Pasien diare tersebar di beberapa kecamatan, antara lain Sutera, IV Jurai, dan Bayang. Plt Kepala Dinas Kesehatan Pesisir Selatan, Intan Novia Fatma Nanda menginformasikan, sedikitnya 202 orang dilaporkan menderita diare akut, dengan lima di antaranya telah meninggal dunia. Pasien KLB diare tersebut kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Muhammad Zein Painan. Di samping itu, fasilitas kesehatan telah dioptimalkan untuk melakukan penanggulangan, terutama di puskesmas, termasuk memberikan edukasi kepada warga untuk memperhatikan kebersihan air yang dikonsumsi. Menurut informasi awal, penyebab diare ini diduga akibat adanya kontaminasi dari air minum yang dikonsumsi warga sekitar akibat bakteri patogen yang tidak terkendali, terutama pasca banjir dan longsor yang menerjang wilayah ini beberapa waktu lalu. Oleh sebab itu, situasi ini memerlukan koordinasi serta tindakan cepat dan efektif dari berbagai pihak terkait guna meminimalkan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat.

Sebagai upaya intervensi dari penanganan KLB diare ini, pada hari Jum’at, tanggal 10 Mei 2024, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK UNAND) turun langsung melakukan pengabdian kepada masyarakat di daerah terdampak dengan tajuk “Investigasi Kejadian Luar Biasa Diare”. Sejumlah pihak bergabung dalam misi ini, di bawah penggerak utama, Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc., staf Departemen Mikrobiologi FK UNAND yang juga merupakan Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi (PDRPI) FK UNAND, serta staf ahli di Kementerian Kesehatan RI. Tim yang turun tergabung dari berbagai departemen di lingkungan FK UNAND, meliputi Departemen Mikrobiologi, Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Laboratorium PDRPI, serta beberapa orang dosen dan mahasiswa UNAND. Tim ini juga berkolaborasi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan beserta segenap stakeholder kesehatan di daerah terdampak, terutama di Kecamatan Surantih.

Kegiatan dimulai dengan rapat koordinasi dari segenap tim bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan dan jajarannya untuk memetakan gambaran tentang KLB diare yang mengkhawatirkan tersebut. Pukul 10 pagi, tim dari FK UNAND langsung turun lapangan untuk mengambil sampel air minum dari berbagai sumber, mulai dari air alami di pegunungan (air pincuran), air depot, hingga air PDAM dan air tanah. Investigasi ini ditujukan untuk mencari patogen penyebab utama KLB diare yang dicurigai akibat adanya kontaminasi Escherichia Coli strain patogen dan memetakan titik serta sumber pencemaran. Sampel air ini akan diperiksa lebih lanjut di Laboratorium Mikrobiologi FK UNAND baik dengan metode kultur maupun molekuler. Tim FK UNAND juga menggencarkan edukasi masyarakat sekitar tentang pentingnya mencuci tangan dengan sabun, memasak air minum hingga mendidih, serta menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat untuk memutus rantai penyebaran penyakit. Di puskesmas Surantih, tim kesehatan anak dan IDAI menyediakan skrining, edukasi, pemeriksaan, dan tatalaksana kepada pasien diare, sambil melakukan pendataan untuk identifikasi gejala klinis. Harapannya, dalam beberapa waktu ke depan, penyebab diare ini dapat segera teridentifikasi dan penanganan KLB diare ini segera mendapatkan hasil yang optimal.

Kegiatan ditutup dengan diskusi bersama Bupati Pesisir Selatan, Drs. Rusma Yul Anwar, M.Pd, beserta jajarannya, untuk mengambil langkah tindak lanjut ke depannya. Peran serta perangkat kabupaten dan Dekan FK UNAND, Prof. Dr. dr. Afriwardi, SH, Sp.KO, MA turut memperkuat misi ini. Semua pihak berkomitmen untuk terus memantau situasi hingga beberapa bulan ke depan, memastikan kasus terkendali dan kesehatan masyarakat terjaga. Semua ini tak terwujud tanpa dukungan dari semua pihak, khususnya pemerintah setempat. Bersama, kita hadapi tantangan ini dengan semangat kolaborasi, karena kesehatan masyarakat adalah tanggung jawab bersama kita semua.

Kontributor :
Syandrez Prima Putra

Languages »